Delapan tahun bersama Ducati, Andrea Dovizioso mempersembahkan 3 kali posisi runner up secara beruntun dari 2017 hingga 2019.
Pebalap Konsisten di MotoGP
Andrea Dovizioso mengawali debutnya di MotoGP bersama tim satelit Honda, JiR Team Scot MotoGP pada 2008. Pada musim perdananya, ia mengoleksi 1 podium dan bertengger di peringkat 5 klasemen akhir. Setahun kemudian, Dovi naik strata ke tim pabrikan menggantikan posisi juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden.Â
Bersama dengan Dani Pedrosa, Dovi mengibarkan bendera Repsol Honda di musim 2009 hingga 2011. Di tahun terakhirnya bersama Honda, ia berhasil menempatkan diri di peringkat ke-3 di bawah Casey Stoner (Ducati) dan Jorge Lorenzo (Yamaha).Â
Setelah Hayden menjadi juara dunia pada 2006, tak ada rider Honda yang mampu mempersembahkan mahkota juara dunia ke pabrikan Jepang itu. Baru setelah Casey Stoner bergabung ke squad inti Honda pada 2011, Honda kembali menjadi jawara.
Sempat membela Yamaha selama setahun, Dovi didatangkan ke Bologna untuk menemani Nicky Hayden membesut Desmosedici GP13 pada 2013. Sejak saat itu, ia tak berhenti memperbarui kontrak dengan tim yang akrab dengan kelir merah itu.Â
Delapan tahun bersama Ducati, Andrea Dovizioso mempersembahkan 3 kali posisi runner up secara beruntun dari 2017 hingga 2019.*
Penampilan Dovi di MotoGP bersama 3 pabrikan berbeda --Honda, Yamaha dan Ducati-- bisa dibilang cukup konsisten. Prestasi terendahnya adalah saat pertama kali bergabung dengan Ducati yakni di peringkat ke-8. Itu pun lalu ditebusnya dengan perlawanannya terhadap dominasi Marc Marquez.
Bersitegang dengan Petinggi Ducati
Dovi sempat bersitegang dengan bos Ducati Corse, Gigi Dall'Igna dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diamini oleh manajer Dovi, Simone Batistella. Namun Batistella hanya menyebutnya sebagai ketegangan profesional yang dapat berimbas pada kemajuan proyek Ducati di MotoGP.*
Dall'Igna yang sejak 2013 bergabung dengan Ducati di MotoGP, merasa Ducati memiliki kans menjadi juara dunia setelah beberapa tahun lamanya pengembangan berada di bawah pengawasannya. Dia menganggap Dovi harus bekerja lebih keras untuk meraih posisi prestis sebagai juara dunia.Â
Perpanjangan kontrak Dovi di Ducati diberitakan sempat terkatung-katung beberapa lama. Masalah krusial terakhir yang menjadi hambatan adalah besaran gaji. Kepada Dovi, manajemen Ducati mengajukan syarat pemotongan gaji jika ia masih akan membela tim Itali itu pada musim depan. Tahun ini pun, terkait dengan pandemi, hal yang sama pun akan diterapkan kepada pebalap utama Ducati itu.
Tak mencapai kesepakatan, akhirnya pada hari ini (15/8) melalui Direktur Olahraganya, Paolo Ciabatti, Ducati resmi mengumumkan bahwa Ducati dan Dovizioso akan berpisah pada penghujung musim ini.*
Rider Pengganti Dovizioso
Satu kursi tim pabrikan Ducati sudah pasti akan diisi oleh Jack Miller. Miller yang kini membalap untuk tim satelit Ducati, Pramac Racing, beberapa bulan lalu sudah mengantongi kontrak bersama Mission Winnow Ducati untuk menggantikan Danilo Petrucci.
Berita mundurnya Dovi tentu menimbulkan beberapa spekulasi penggantinya.Salah satu kandidat kuat adalah Johann Zarco.Â
Zarco yang tahun lalu hampir saja mundur dari MotoGP, didatangkan ke Reale Avintia Racing yang kala itu masih menjadi tim privateer. Perekrutan pebalap Perancis itu pun penuh drama. Karel Abraham yang terusir sempat bersitegang dengan manajemen Esponsorama, badan di balik Avintia Racing, karena dirinya sudah memenuhi kewajibannya sebagai pay rider hingga 2020. Bergabungnya Zarco pun menaikkan strata Avintia dari tim privateer menjadi tim satelit Ducati, paling tidak selama dua tahun mendatang (hingga 2021).
Mengenai Zarco, Dall'Igna sendiri berjanji akan membantunya jika ia kompetitif di atas Desmosedici*. Dan pada GP Ceko pekan lalu, secara mengejutkan Zarco mampu finish di urutan ke tiga. Jauh di depan para pebalap Ducati lainnya.Â
Cruthlow mengaku bahwa hingga saat ini hubungannya dengan para punggawa Ducati seperti Ciabatti, Dall'Igna dan Tardozzi masih cukup hangat. Dan dirinya akan sangat senang jika Ducati memanggilnya untuk kembali menunggangi Desmosedici pada 2010 mendatang.
Selain Zarco dan Cruthlow, ada nama lain yang merupakan rekan setim Miller di Pramac Racing, yakni Francesco Bagnaia. Bukan tak mungkin Bagnaia direkrut karena pengalamannya bersama Ducati sejak 2019 lalu. Di Jerez dan Andalucia, ia mampu tampil impresif saat kualifikasi dengan menduduki grid ke-4 dan ke-3.Â
Nama terakhir yang bisa disebut tak lain adalah Jorge Lorenzo. Lorenzo yang pensiun pada akhir tahun lalu mengaku telah melakukan negosiasi dengan Ducati sebagai salah satu solusi jika negosiasi dengan Dovi gagal*. X-Fuerra sebelum bergabung dengan Honda, selama 2 tahun membela Ducati bersama Dovi. Tentu menarik bisa melihat Dovi kembali bersama Ducati.
-----
Sumber : klik tanda *
Baca juga artikel lainnya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H