Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Rossi Merapat ke Petronas, Tim Pabrikan Bakal Kalah Pamor?

17 Mei 2020   12:29 Diperbarui: 17 Mei 2020   16:44 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim superbike, Foggy Petronas Racing membalap untuk terakhir kalinya di sirkuit Magny Cours Jerman pada 2006 | Crash.net

Petronas bukan sponsor kacangan di ajang motorsport.

Di kompetisi jet darat, sudah sejak 2010 mereka mensponsori tim elit Mercedes GP F1 Team. Saat itu, 30 juta Pounds digelontorkan ke tim yang menaungi Michael Schumacher dan Nico Rosberg. Hingga kini, tim asal Jerman itu mampu meraih 6 gelar juara dunia melalui Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.

Tim superbike, Foggy Petronas Racing membalap untuk terakhir kalinya di sirkuit Magny Cours Jerman pada 2006 | Crash.net
Tim superbike, Foggy Petronas Racing membalap untuk terakhir kalinya di sirkuit Magny Cours Jerman pada 2006 | Crash.net
Di dunia balap roda dua, Petronas dan Sauber Engineering sebelumnya pernah membangun sebuah motor berkapasitas 899 cc untuk diikutsertakan di MotoGP. Prototype itu diberi titel GP-1. 

Namun akhirnya motor itu diturunkan di ajang World Superbike melalui tim besutan legenda superbike dunia, Carl Fogarty. Ambisi Petronas tak berbuah manis. Foggy Petronas dengan GP-1 yang bertransformasi menjadi FP-1 tak mendulang hasil positif di ajang balap motor produksi massal itu. Akhirnya mereka pun undur diri di penghujung 2006.

Kini, Petronas berpeluang meraih sukses di ajang tertinggi grandprix motor. 

Kedatangan Rossi di garasi mereka tentu akan menyita perhatian publik. Sebab pemberitaan mengenai Rossi hingga kini masih dinantikan oleh para penggemarnya. 

Meski begitu, Petronas tak mau begitu saja menerima superstar MotoGP itu. Mereka pun memberikan target kepada Rossi jika jadi bergabung. 

"Kami tidak ingin Valentino hanya mengakhiri karirnya di sini bersama kami. Kami tidak ingin itu hanya menjadi penutup baginya, kami ingin dia melakukannya dengan baik dan tampil kompetitif dan berjuang untuk podium,"kata Razali sebagaimana dikutip Crash.net.

Pada musim 2019 lalu, Rossi berada di peringkat ke-7 klasemen akhir. Torehan itu menjadi catatan terburuknya di grandprix motor. Peringkat yang sama diperolehnya saat membela tim merah, Ducati pada 2011.

Usaha Rebut Kembali Gelar, Yamaha Jor-joran

Rossi adalah sosok spesial di mata Yamaha. Di era 2000-an, dialah yang mengawali kemenangan Yamaha atas Honda yang hingga kini masih menjadi pabrikan tersukses di kelas utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun