Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kala Lapar Disebut Menyehatkan

1 Mei 2020   23:40 Diperbarui: 2 Mei 2020   00:43 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di sebuah pasar yang menyajikan makanan berbuka | Tempo.co

Riwayat lain mengatakan bahwa seyogyanya kita makan selepas lapar dan berhenti sebelum kenyang. Meski ada yang menilai riwayat ini lemah, namun matan (isi)-nya mengandung kebenaran. 

Namun nampaknya hal itu tak sepenuhnya dipraktekkan. Meski tahu atau paham, namun nafsu lebih memegang peran dalam masalah perut ini.

Puasa yang sejatinya mampu memberikan efek positif kepada kesehatan ragawi, gagal menahan hasrat menusia dalam mengkonsumsi segala jenis makanan. Begitulah ceritanya dari dulu kala.

Padahal mengurangi kuantitas makanan yang masuk ke perut terbukti secara ilmiah dapat memperpanjang hidup. 

Diet Kalori Perpanjang Umur

Dikutip dari Science Daily, Universitas Florida telah melakukan penelitian terhadap sekelompok tikus yang diberikan diet kalori. Caloric resctriction, begitu sebutannya.

Dalam risetnya, para peneliti membandingkan tikus-tikus yang diberi makanan rendah kalori dengan tikus yang dibiarkan makan sesuka hati.

Hasilnya diet rendah kalori mampu mendorong pembersihan sel di hati tikus yang lebih tua sebesar 120 persen dari level yang terlihat pada tikus yang diizinkan untuk makan semaunya. Namun pola makan itu sedikit atau tidak berpengaruh pada tikus muda.

"Kelangsungan hidup sel tergantung pada kemampuan sel untuk mengurangi dan mendaur ulang dengan mekanisme yang disebut autophagy," demikian keterangan, William Dunn Jr., Ph.D., seorang profesor anatomi dan biologi sel di Universitas Florida.

"Ketika sel berada di bawah tekanan, autophagy dihidupkan untuk membersihkan sel dengan menghapus komponen seluler yang rusak," lanjutnya.

Untuk menentukan bagaimana diet kalori meningkatkan kemampuan sel untuk mengurangi sampah beracun, para ilmuwan mempelajari bagaimana jumlah protein tertentu berubah dengan usia dan makanan tikus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun