"Aku harap kalian baik-baik saja. Doaku menyertai kalian semuanya. Jangan lupa cuci tangan dan jangan keluar rumah jika tak benar-benar ada keperluan. Di dalam saja dan kita enyahkan virus itu".
Demikian bunyi pesan bintang film dewasa populer asal Jepang, Maria Ozawa khusus untuk warga +62.Â
Dari kata-kata yang digunakannya, dia tak mengkhususkan ucapannya itu kepada para penggemarnya saja, melainkan tanpa kecuali kepada kita semua. Yep..untuk mereka yang lagi pada work from home, Anda dan saya yang kini tengah dirundung masalah bersama, wabah corona.
Indonesia yang Spesial Bagi Ozawa
Maria Ozawa, entah berapa banyak orang yang berhasil mensucikan pandangannya dari aktingnya di film-film. Yang pasti, ada saja insan film tanah air yang mengajak para pecinta film lokal untuk menikmati tampilan Ozawa dalam format yang "halal".
Hantu Tanah Kusir (2010) dan Menculik Miyabi (2009) adalah 2 filmografi Ozawa sebagai hasil gawe sineas tanah air. Sempat kuatir terjadi penolakan dari sebagian masyarakat, akhirnya manajemen Maxima Pictures sebagai distributor berhasil meyakinkannya untuk tampil di layar lebar Indonesia.
Terlepas dari kekuatirannya itu, nampaknya Indonesia punya tempat di hati Ozawa. Entah karena apa. Apakah karena orang-orangnya yang ramah, alamnya nan elok permai, masakannya yang beragam dan menggoyang pinggul lidah, atau hal yang lainnya. Yang pasti, dia telah membuktikannya dengan datang ke Stadion Rizal Memorial Filipina saat Timnas U-22 Indonesia berjuang melawan Thailand pada Sea Games tahun lalu.
Tapi, Ozawa tetaplah Miyabi. Meski telah undur diri dari gelinjang dunia JAV, dia tetap layak untuk dicibir. Biasa lah itu, kita memang suka yang begituan.
Pesan Ozawa dan Kebersamaan Hadapi Corona
Berkaca pada pesan wanita kelahiran Hokkaido itu, sejenak kita tengok kondisi kita saat ini. Bukan untuk melihat pesan itu sebagai satu hal yang luar biasa melainkan sekedar untuk menanyakan pada diri kita perihal tema apa yang kerap meluncur dari lisan atau jempol kita saat ini. Ungkapan positif atau negatif kah yang lebih kerap kita lontarkan dalam tema war against Covid-19 ini?
Secara sadar, sebagian kita lebih suka membandingkan usaha dan keadaan di negeri sendiri dengan negeri lain yang mengantarkan pada cemoohan. Lebih parah lagi, cemoohan itu berasal dari berita bohong atau prasangka buruk diri kepada suatu pihak. Sudah menjadi kebiasaan di negeri 2 musim ini, membaca sejengkal berita merasa tahu segalanya.