Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tiga Laku Negatif Netizen di Dunia Maya

30 Maret 2020   19:43 Diperbarui: 30 Maret 2020   22:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Doi (Israel) ngekill (bunuh) banyak orang diem, trs jagain org solat 1 aja di ekspose dgn judul belajar kebersamaan dr israel, knp gk judulnya belajar membunuh anak kecil dari israel?"

Kalimat di atas saya kutip dari komentar seseorang di facebook yang menanggapi tulisan saya yang berjudul "Belajar Kebersamaan dari Israel".

Meski komentar itu bersifat pribadi, dalam arti hanya ditujukan ke saya, di sini akan saya sampaikan tanggapan saya mengenainya. Pertimbangannya adalah bahwasanya komentar di atas mewakili setidaknya 3 perilaku netizen terhadap segala permasalahan yang tak disetujuinya melalui status atau komentarnya di media sosial, tentang masalah apapun dan tentang siapapun.

Perilaku apa sajakah itu? Mari kita lihat.

1. Selalu Merasa Tahu

Sudah jadi hal yang jamak bahwa orang yang tak paham permasalahan justru jadi orang yang banyak omong. Persis seperti penonton bola yang merasa lebih pintar daripada pemain bahkan dari manajer tim sekalipun.

Dalam kasus ini, terlihat dari kalimat "Doi ngekill banyak orang (Anda-penulis) diem (saja)". Saya tak tahu apalagi mengenal si pemberi komentar sebelumnya, saya yakin dia pun begitu. 

Namun dengan pedenya, dia mengatakan bahwa saya hanya diam saja saat Israel bertindak di luar batas kemanusiaan dan baru berkomentar saat ada hal positif yang ada darinya.

Hal yang sama terjadi pada kasus Haikal Hassan yang mengkritik pemerintah saat menutup pintu bagi Itali, Iran dan Korea Selatan (Korsel). "Asal virus itu china, tapi yang dilarang masuk Korea, Italia, Iran? Ada yg bisa jelaskan? Gagal paham. Disability thinking." begitu cuitnya. 

Padahal, faktanya pemerintah RI sudah melarang pendatang dari Cina sejak 2 Februari 2020, sebulan sebelum larangan terhadap Itali, Iran dan Korsel diberlakukan. Selengkapnya baca di sini.

Masih banyak contoh lainnya jika mau mencari. Dan itu menjadi tabiat netizen hingga saat ini.

2. Judge the Book by It's Cover

Belum baca isi beritanya atau sekedar baca judulnya sudah berani komentar macam-macam. Di artikel saya, tidak ada kalimat yang menerangkan bahwa ada seseorang yang menjaga muslim yang tengah menjalankan salat. Namun komentar yang saya dapatkan adalah "..trs jagain org solat 1 aja di ekspose..". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun