Tradisi mudik 2020 berpotensi mengalami gangguan. Adalah Covid-19 yang membuatnya terancam. Hingga kini (25/03/2020), tercatat 790 pasien positif terinfeksi, 58 orang meninggal dunia dan 31 pasien sembuh.
Corona Datang, Mudik Menghilang?
Sekian juta orang melaksanakan tradisi mudik tiap tahunnya. Terutama bagi kalangan umat Islam di Hari Raya Idul Fitri dan sebagian lainnya di Idul Adha atau umat beragama lainnya seperti umat Kristiani di saat Natal.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijah 1441 Hijriah telah menetapkan bahwa Idul Fitri jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.
Sementara itu Nahdlatul Ulama dan beberapa ormas lain belum bersikap lantaran penentuan awal Ramadhan dan Syawwal menggunakan metode ru'yatul hilal atau melihat secara langsung pergerakan bulan. Meski hasilnya berbeda dengan kalangan yang menggunakan metode hisab, selisihnya paling hanya sehari saja.
Meski masih jauh hari, sedari kini sudah banyak calon pemudik yang mempersiapkan keberangkatannya dengan berburu tiket amgkutan umum. Seperti saya yang sebulan lalu sudah hunting tiket kereta api sebab pemesanan tiket sudah dilayani sejak 90 hari sebelum keberangkatan.
Namun tradisi mudik 2020 berpotensi mengalami gangguan. Adalah Covid-19 yang membuatnya terancam. Hingga kini (25/03/2020), tercatat 790 pasien positif terinfeksi, 58 orang meninggal dunia dan 31 pasien sembuh.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tiap tahun menyelenggarakan mudik gratis, telah membatalkan rencana pelaksanaan mudik gratis guna mencegah penyebaran virus corona yang diprediksi masih terus berlanjut hingga Lebaran.
Pada mudik gratis kali ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 34,48 miliar atau 6 persen lebih besar dibandingkan dengan mudik gratis tahun lalu yang sebesar Rp 32,45 miliar*.
Keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memperpanjang status darurat bencana wabah covid-19 hingga 29 Mei 2020 berakibat juga pada program mudik gratis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program yang semula direncanakan digelar pada 17-18 Mei 2020 itu dibatalkan pada 13 Maret lalu*.
PT. KAI Batalkan Puluhan Ribu Tiket
Pembatalan keberangkatan juga dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Pada rentang keberangkatan 23 Maret hingga 1 April 2020, ada 26 jadwal keberangkatan yang dibatalkan demi mendukung kampamye social distancing oleh pemerintah.
Dari 26 jadwal tersebut, 16 diantaranya adalah kereta jarak jauh dengan rute Jakarta ke beberapa wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dan 10 lainnya adalah jadwal Kereta Bandara Adi Soemarmo, Surakarta.*.
Selain itu, KAI akan mengurangi 103 perjalanan KA per hari mulai 2 April 2020 mendatang. Jadwal yang dibatalkan adalah kereta dengan keberangkatan dari tanggal 26 Maret hingga 17 Juni 2020, sehingga di dalamnya terdapat kereta yang melayani lebaran.
KAI mengkonfirmasi bahwa jadwal yang dibatalkan adalah jadwal keberangkatan kereta alternatif sehingga penumpang memiliki pilihan jadwal keberangkatan lain jika tetap memutuskan untuk berangkat.
Bagi calon penumpang yang mengikuti kebijakan tersebut, KAI akan melakukan pengembalian dana 100% dengan ketentuan berlaku. Sedangkan penumpang yang tetap ingin melakukan perjalananya akan dipindahkan ke kereta lain yang sekelas atau di atasnya tanpa dikenakan bea tambahan*.
Baca artikel lainnya :
- Duka Tenaga Medis Melawan Corona, Yang Meninggal, Ditolak Warga hingga Bunuh Diri
- Saat Hamil Pra Nikah Tak Lagi Jadi Beban
- Menjawab Denny Siregar tentang "Ahok Larang Salat Jumat"
- Ada 700 Juta di Tangan, Kira-kira Mau Diapain?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H