Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nahdliyyin dan Anomali Berjuluk Muhammadiyah Garis Lucu

6 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 22 Maret 2024   21:26 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Muhajir Effendy yang notabene kader Muhammadiyah tengah memegang kaos bertuliskan Muhammadiyah Garis Lucu | Fb Muhammadiyin Garis Lucu

"Klo rapat PP Muhammadiyah P.Malik Fajar minta izin kluar ruangan. Kt-nya, "Sy mau masuk NU dulu", kemudian merokok." 

Kalimat di atas adalah twit Menkopolhulkam Mahfud MD pada 15 Oktober 2015 lalu. Saat itu ia tengah membahas masalah rokok yang lebih kerap diidentikkan sebagai kebiasaan warga NU dibanding dengan warga Muhammadiyah. 

Muhammadiyah Yang Serba Formal

Membaca sebuah artikel yang dimuat IbTimes.id yang bertajuk Menjaga Ukhuwah Muhammadiyah-NU, penulis makin yakin terhadap penilaian sepihak atas sedulur-sedulur di Muhammadiyah. Yakni bahwa para pengikut Muhammadiyah memiliki kelebihan dalam level "keteraturan" dibanding saudara mudanya di Nahdlatul Ulama (NU).

Contoh sederhana mengenai waktu, orang-orang NU itu sudah kelihatan kurang disiplinnya. Misalnya saat pengajian. Meski di undangannya jelas tertulis waktu dimulainya acara, belum tentu kegiatannya dimulai tepat pada waktunya. Kalau ditanya, alasannya ada saja. 

"Nggak apa-apa molor dikit, mas. Di undangan itu 'kan tertulis WIB, artinya Waktu Insyaallah Berubah..". Meski anekdot, kenyataannya juga nggak jauh-jauh amat, hehehe ..

Kini, Muhammadiyah pun berkembang menjadi organisasi keislaman modern yang merambah pelbagai bidang, bukan hanya di sektor keagamaan melainkan juga di bidang sosial kemasyarakatan. Ormas ini mampu mendirikan dan mengelola banyak lembaga pendidikan dari yang belum tinggi (TK, tsanawiyah dan aliyah) hingga perguruan tinggi, punya banyak rumah sakit dan lain sebagainya. 

Pantaslah tema yang di angkat dalam muktamarnya beberapa tahun lalu adalah Islam Berkemajuan. 

Nahdliyin Yang Lucu

Sementara itu, NU yang 12 tahun lebih muda memiliki jalan yang berbeda. Meski penulis haqqul yaqin berpendapat mereka berdua sejatinya masih beriringan.

Organisasi yang empat tahun lagi berumur seabad itu masih saja lekat dengan predikat Islam tradisional lengkap dengan atribut khasnya, sarung. Jangankan yang masih nyantri, yang sudah jadi wapres saja masih sarungan, kok.

Orang-orang NU memang identik dengan kata santuy. Guyonan itu sudah dianggap sebagai nampan bagi sajian dakwah. Makanya jangan heran, kalau kiai-kiai NU itu pada pinter ngelucu. Dan Gus Dur yang pernah ngepalain nahdliyyin itu pun terkenal dengan guyonannya.

Meski begitu, pondok-pondok NU terkenal memiliki standar mumpuni dalam keilmuan dan melegenda hingga kini. Sebut saja ponpes (PP) Tebuireng yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari, PP. Sidogiri (Pasuruan), PP. Lirboyo (Kediri) dan PP. Al-Anwar (Rembang) yang didirikan oleh ulama kharismatik, KH Maimun Zubair. 

Jadi meski sarungan, banyak orang NU yang penguasaan ilmu agamanya sehebat sinyal 5G.

Ternyata Muhammadiyah Juga Bisa Lucu Juga, Lho ..

Kita tinggalkan NU dengan segala kelucuan. Sebab di belahan bumi lain terdapat komunitas yang tak kalah lucunya, Muhammadiyah Garis Lucu. Ya, sekali lagi Muhammadiyah Garis Lucu!

Bukan sulap apalagi sihir, ternyata di balik kesan serba teraturnya Muhammadiyah, ada juga pengikutnya yang mengalami anomali. Yakni menjadi makhluk santuy ..

Menurut seorang penulis muda yang ngakunya anak Muhammadiyah kultural informal, Iqbal Aji Daryono, Muhammadiyah kini memang mengalami krisis kelucuan. Gaya komunikasi pemuda-pemudanya terkesan berbeda dengan masa orang tuanya dulu. Selalu serius dalam menanggapi permasalahan. 

Berkaca dari pendapat orang dalam itu, anggapan bahwa kelucuan itu barang mahal di lingkungan Muhammadiyah ada benarnya juga. Muhammadiyah Garis Lucu hadir sebagai antitesa kebanyakan warga Muhammadiyah yang so serious. Ibarat NU Garis Lurus yang jadi nganeh-anehi di tengah mayoritas NU yang lucu-lucu.

Fb Muhammadiyin Garus Lucu
Fb Muhammadiyin Garus Lucu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun