Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panik, Kucing pun Jadi Korban Virus Korona

3 Februari 2020   19:53 Diperbarui: 4 Februari 2020   05:23 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing "korban" coronavirus di Shanghai I thesun.co.uk

Virus korona tak hanya memakan korban manusia, namun juga kucing dan anjing.

Serangan Panik Coronavirus

Beberapa ekor kucing ditemukan mati di dekat apartemen penduduk di Shanghai. Kematian mereka dikaitkan dengan coronavirus yang tengah menghantam Cina terutama di kota Wuhan, provinsi Hubei. 

Hewan peliharaan itu terpaksa mati karena disangka pemiliknya dapat berperan sebagai vektor (perantara) virus mematikan tersebut. Panik, mereka pun sengaja membunuh peliharaannya itu dengan melemparnya dari apartmen atau flat-nya.

Peristiwa itu terjadi setelah wawancara Dr. Li Lanjuan yamg ditayangkan oleh televisi nasional Cina. Dr. Li adalah orang yang berada di balik program penanganan coronavirus di Wuhan. 

Saat terjadi serangan virus SARS pada 2003 lalu, Li menjadi orang yang berhasil menjalankan program penanggulangan wabah yang merebak di provinsi Zhejiang. Li juga berperan penting dalam penanggulangan wabah flu burung yang menjangkiti delta sungai Yangtze pada 2013. Karena perannya tersebut, wanita 72 tahun itu dianugerahi penghargaan dalam bidang Kemajuan Sains dan Teknologi di tahun 2017.

Keliruan Penyampaian Informasi

Dr. Li dalam wawancaranya menyatakan bahwa hewan peliharaan yang berhubungan dengan orang yang dicurigai terkena coronavirus sepatutnya juga dikarantina. 

Kasalahan fatal dilakukan oleh media lokal, Zhibo China dalam mengutip wawancara tersebut. Mereka menurunkan berita berjudul 'kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona'. Hal itulah yang memicu kepanikan para pemilik hewan peliharaan seperti kucing dan anijng. Rumor itu merebak begitu cepat selepas Zhibo China memposting beritanya melalui media sosial Weibo.

Untuk mengakhiri kesalahan informasi yang tengah beredar itu, China Global Television Network menayangkan pernyataan WHO bahwa hingga saat ini tak ada bukti yang mengarah pada peran kucing dan anjing dalam penyebaran coronavirus.

Masker Khusus Hewan Peliharaan

Bukan hanya bagi manusia, hewan peliharaan pun dapat mengenakan masker demi menjaga kesehatannya. Pada 2018 lalu, seorang warga Cina telah memproduksi dan memasarkan secara online masker yang khusus diperuntukkan bagi anjing. 

Zhou Tianxiao, 33, semula memproduksi masker itu dengan tujuan untuk melindungi anjing dari polusi udara.

Masker khusus anjing yang diprodukai Zhou Tianxiao | boredpanda.com
Masker khusus anjing yang diprodukai Zhou Tianxiao | boredpanda.com
Kini, seiring dengan merebaknya coronavirus di Cina, permintaan kepada Zhou meningkat drastis. Pemuda yang tinggal di Beijing itu kini mampu memasarkan 50 buah masker per hari dari yang semula hanya 150 buah per bulannya.

Hingga Minggu malam waktu setempat (2/2), Otoritas Kesehatan Cina melaporkan total 361 orang warga Cina meninggal akibat coronavirus jenis baru ini. Juga disebutkan bahwa sebanyak 17.205 kasus terkonfirmasi corona telah dilaporkan di 31 wilayah setingkat provinsi di negeri itu.

Sumber: 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun