Virus korona tak hanya memakan korban manusia, namun juga kucing dan anjing.
Beberapa ekor kucing ditemukan mati di dekat apartemen penduduk di Shanghai. Kematian mereka dikaitkan dengan coronavirus yang tengah menghantam Cina terutama di kota Wuhan, provinsi Hubei.Â
Hewan peliharaan itu terpaksa mati karena disangka pemiliknya dapat berperan sebagai vektor (perantara) virus mematikan tersebut. Panik, mereka pun sengaja membunuh peliharaannya itu dengan melemparnya dari apartmen atau flat-nya.
Peristiwa itu terjadi setelah wawancara Dr. Li Lanjuan yamg ditayangkan oleh televisi nasional Cina. Dr. Li adalah orang yang berada di balik program penanganan coronavirus di Wuhan.Â
Saat terjadi serangan virus SARS pada 2003 lalu, Li menjadi orang yang berhasil menjalankan program penanggulangan wabah yang merebak di provinsi Zhejiang. Li juga berperan penting dalam penanggulangan wabah flu burung yang menjangkiti delta sungai Yangtze pada 2013. Karena perannya tersebut, wanita 72 tahun itu dianugerahi penghargaan dalam bidang Kemajuan Sains dan Teknologi di tahun 2017.
Keliruan Penyampaian Informasi
Dr. Li dalam wawancaranya menyatakan bahwa hewan peliharaan yang berhubungan dengan orang yang dicurigai terkena coronavirus sepatutnya juga dikarantina.Â
Kasalahan fatal dilakukan oleh media lokal, Zhibo China dalam mengutip wawancara tersebut. Mereka menurunkan berita berjudul 'kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona'. Hal itulah yang memicu kepanikan para pemilik hewan peliharaan seperti kucing dan anijng. Rumor itu merebak begitu cepat selepas Zhibo China memposting beritanya melalui media sosial Weibo.
Untuk mengakhiri kesalahan informasi yang tengah beredar itu, China Global Television Network menayangkan pernyataan WHO bahwa hingga saat ini tak ada bukti yang mengarah pada peran kucing dan anjing dalam penyebaran coronavirus.
Masker Khusus Hewan Peliharaan
Bukan hanya bagi manusia, hewan peliharaan pun dapat mengenakan masker demi menjaga kesehatannya. Pada 2018 lalu, seorang warga Cina telah memproduksi dan memasarkan secara online masker yang khusus diperuntukkan bagi anjing.Â
Zhou Tianxiao, 33, semula memproduksi masker itu dengan tujuan untuk melindungi anjing dari polusi udara.
Hingga Minggu malam waktu setempat (2/2), Otoritas Kesehatan Cina melaporkan total 361 orang warga Cina meninggal akibat coronavirus jenis baru ini. Juga disebutkan bahwa sebanyak 17.205 kasus terkonfirmasi corona telah dilaporkan di 31 wilayah setingkat provinsi di negeri itu.
Sumber:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H