Kehadiran Fabio Quartararo sebagai sosok anyar di pentas para raja membuat Yamaha terkesan. Pebalap Perancis yang bernaung di bawah bendera Petronas SRT itu menyajikan penampilan cemerlang di tahun pertamanya.Â
Hal itu menjadikannya sebagai sebuah aset yang dibutuhkan untuk mengembalikan kejayaan Yamaha.
Bergabungnya Maverick Vinales pada 2017 digadang-gadang membawa harapan bagi Yamaha. Namun keberadaannya di tim utama dinilai tak mudah karena di sana masih ada Valentino Rossi yang tentu saja menjadi prioritas. Tahun berjalan dan dilema mengikuti.
Di saat para pebalap potensial hadir, Yamaha masih merasa harus menumpukan beban kepada the Doctor seolah tak percaya sepenuhnya kepada talenta muda.Â
Pada musim 2019 misalnya, Zarco bisa saja tak kehilangan andai saja Yamaha berani merekrutnya ke tim utama untuk bersanding dengan Vinales yang sudah punya 2 tahun pengalaman dengan YZR M1. Dengan begitu, mereka tak perlu mengkhawatirkan akan bertambahnya pesaing potensial pada 2021 mendatang.Â
Potensi besar Zarco akhirnya diendus Ducati. Manajer Ducati, Luigi Dall'Igna pun sampai merasa wajib mendukung Zarco jika prestasinya di Avintia Racing bagus tahun ini.Â
Bukan tak mungkin, dia akan diplot untuk menggantikan posisi Danillo Petrucci yang penampilannya belum konsisten di tim utama. Atau bahkan untuk menggeser posisi Andrea Dovizioso yang tak kunjung mengantarkan mahkota juara dunia ke Borgo Panigale.
Langkah Yamaha untuk mengikat Vinales dan Quartararo di tim utama setidaknya menjadi sebuah antisipasi dini untuk memperkuat Yamaha di 2021. Meski tim lain juga tengah memperkuat pasukannya.Â
Seperti Honda yang mendatangkan juara dunia Moto2, Alex Marquez dan Suzuki yang terlihat makin percaya diri dengan racikan GSX-RR 2020-nya.
Tak berhenti sampai di situ, Yamaha pun mendatangkan Jorge Lorenzo kembali dan memberinya tugas baru sebagai test rider mulai 2020. Akankah mereka mampu membungkam pabrikan lain pada musim mendatang? Kita lihat saja nanti.
Sumber Motogp.comÂ