Dikutip dari fdrtire.com, pertama kali grid girl hadir di Jepang pada akhir tahun 1960-an. Yang bertugas di sana adalah para istri atau mereka yang kenal dekat dengan para pebalap.
Lalu pada balap Le Mans 24 Hours di Perancis, muncul usulan untuk menggunakan jasa para model profesional yang bekerja di agensi.Â
Mereka pun diserahi tugas untuk mempromosikan brand-brand yang menjadi sponsor dalam balap tersebut selain menjadi 'peneduh' para pebalap. Dan begitulah, akhirnya para wanita berpakaian seksi pun menghiasi setiap balapan yang diselenggarakan, di manapun dihelat.
Di Spanyol, senada dengan penyenggara balap Formula 1, sebuah partai politik menuntut dihentikannya penggunaan wanita-wanita seksi di atas lintasan. Adalah Iniciativa per Catalunya Verds (ICV) yang pada 2017 lalu mendesak pemerintah untuk menghapuskan keberadaan para grid girls*.Â
Langkah yang dilakukan oleh partai Catalan itu dilakulan setelah Dewan Kota Jerez mengeluarkan mosi pada Mei 2017 yang menyerukan agar praktik itu dihentikan untuk Grandprix Spanyol. Namun seruan itu akhirnya ditolak oleh panitia penyelenggara MotoGP, Dorna.
Spanyol sendiri menjadi tuan rumah bagi beberapa seri penyelenggaraan MotoGP. Ada tiga sirkuit yang biasa digunakan dalam perhelatan yakni Jerez, Aragon dan Valencia.
"Pertama kali grid girl hadir di Jepang pada akhir tahun 1960-an. Yang bertugas di sana adalah para istri atau mereka yang kenal dekat dengan para pebalap."Â
Berbeda sikap dengan Dorna, tim Pull & Bear Aspar Ducati memutuskan untuk tidak menggunakan grid girl sebab menilai bahwa hal itu tidak lagi sesuai dengan citra sponsor mereka untuk musim 2017.Â
Namun keberadaan tim yang mengandalkan Alvaro Bautista itu berakhir pada musim 2018. Bautista sendiri kemudian berpindah di World Superbike dan menjadi ujung tombak Aruba.it Ducati Team dalam berjibaku melawan superioritas Kawasaki dan Jonathan Rea.
Berapa Pendapatan Seorang Grid Girl?