Grandprix motor atau Motogp merupakan salah satu kompetisi balap motor tertua di dunia. Diadakan pertama kali pada tahun 1949, kejuaraan yang mempertandingkan motor-motor prototype dan para pebalap seantero dunia itu berlanjut selama 7 dasawarsa.
Motogp, Adu Teknologi dan Finansial
Motogp menjadi ajang adu gengsi pabrikan-pabrikan motor sedunia.
Dari Asia hadir Honda, Yamaha, Suzuki yang hingga masih enjoy balap di ajang ini. Sedangkan Kawasaki hanya exist di lintasan pada 2002 hingga 2009. Mereka mundur dari kompetisi disebabkan oleh masalah pendanaan yang terlalu menguras kantong pabrikan.Â
Namun tak terhenti di situ, Kawasaki berpartisipasi di kejuaraan balap motor produksi massal, World Superbike (WorldSbk) dan berhasil menjadi jawara selama 5 tahun terakhir.
Sedangkan dari Eropa, kini tercatat nama Ducati, Aprilia dan KTM. Di awal kejuaraan, MV Agusta menjadi raja selama bertahun-tahun dan melambungkan nama legenda grandprix, Giacomo Agostini. Nama lain seperti Cagiva, Norton dan Benelli pun pernah menjadi partisipan grandprix motor.Â
Namun tak semua pabrikan besar tertarik untuk berpartisipasi di Motogp. Sebutlah BMW Motorad yang berpendapat bahwa ajang WorldSbk justru lebih tepat dijadikan unjuk teknologi karena motor-motor yang digunakan para pebalap memang motor yang wara wiri di jalanan. Keberhasilan sebuah pabrikan di WorldSbk dinilai akan lebih bersentuhan langsung dengan konsumen.
Besarnya Investasi di Motogp
Bisa jadi BMW menilai investasi yang digelontorkan dalam event Motogp terlalu besar untuk menyokong penjualan mereka. Dan jika pabrikan seperti Kawasaki saja mundur dari kompetisi karena masalah pendanaan, maka hal itu berarti dana yang harus dirogoh memang besar adanya. Lalu berapa kira-kira yang dibutuhkan untuk bisa mengaspal di kelas utama Motogp?
Dikutip dari boxrepsol banderol sepaket komplit motor untuk tim pabrikan mencapai kisaran 3 juta Euro per musim untuk seorang pebalap. Sementara untuk tim satelit dengan spesifikasi yang lebih rendah, nilainya akan berkisar di angka 2 juta Euro. Jika kurs Euro saat ini Rp 15.200 maka 1 motor pabrikan akan seharga Rp 45 milyar. Coba dibelikan Kawasaki Ninja 250cc, bisa buat orang se-RW kali ya.
Nilai sebesar itu bisa diperinci menjadi harga mesin yang mencapai 200.000 - 250.000 Euro, perangkat elektronik 100.000 Euro dan sepaket rem depan yang bukan main mahalnya, 70.000 Euro.Â
Ditambah part-part lain seperti velg berbahan magnesium seharga 4.000 Euro per buah, fairing berbahan fiber karbon yang harga per 100 gramnya mencapai 2 Euro.Â
Motogp akrab dengan insiden tabrakan atau jatuhnya pebalap, baik saat latihan, kualifikasi atau saat balapan berlangsung. Lalu berapa kira-kira biaya perbaikan motornya?
Untuk motor yang hanya 'rusak ringan' karena jatuh dan terseret di satu sisinya, biaya perbaikan mencapai 15.000 - 20.000 Euro. Bagian yang diperbaiki meliputi fairing, sandaran kaki/footpeg, tuas rem, rem belakang dan beberapa bagian lainnya.Â
Sementara kerusakan berat, nilai perbaikannya akan mencapai 100.000 Euro yang mencakup penggantian ban, cakram rem, suspensi, radiator, dan perangkat sensor.Â
Jika lebih parah lagi misal kerusakan sudah mencapai pada bagian utama seperti lengan ayun, sasis, elektronik internal, tangki bahan bakar, atau mesin, jumlah yang harus dirogoh sebuah tim akan mencapai setengah juta Euro. Wow, fantastis!
Berapa Gaji Para Kru?
Bukan cuma harga paket motornya yang mahal, gaji para kru sebagai tulang punggung tim juga besar nilainya.Â
Dilansir dari situs GPOne orang kepala kru akan mendapatkan 40.000 - 130.000 Euro. Berapa rupiah kira-kira? Antara Rp 600 juta hingga Rp 1,95 milyar. Budget ini digunakan untuk honor orang-orang semacam Santi Hernandez yang men-support Marc Marquez atau Ramon Forcada yang pernah membantu Vinales.
Sementara untuk data analis, budget yang harus disediakan berkisar 35.000 - 80.000 Euro. Mereka memiliki tugas penting seperti menganalisa perilaku motor saat terjadi akselerasi, pengereman, dan cornering di sepanjang track. Kadang mereka pun dapat mengetahui di bagian mana seorang pebalap tak dapat memaksimalkan tunggangannya sehingga dapat memberi masukan untuk perbaikan.
Seorang mekanik di paddock Motogp dapat bergaji setara dengan seorang general manager yang bekerja di kantor-kantor di sepanjang Jl. Jenderal Soedirman. Tebak berapa? Antara 25.000 - 70.000 Euro atau sekitar Rp 400 juta - Rp 1 milyar selama setahun.
Gaji Pebalap?
Meski tak masuk dalam daftar 100 olahragawan terkaya versi Forbes, Marc Marquez dan Valentino Rossi masih menduduki peringkat pertama dan ke dua pebalap Motogp dengan gaji tertinggi.Â
Situs iMotorbike menulis pendapatan yang diterima Marquez dari kontraknya dengan Repsol Honda berada di kisaran angka 13 - 16 juta Euro. Sementara Rossi mengantongi 8,9 juta Euro dari Yamaha.
Pendatang baru yang membela tim Suzuki, Joan Mir mengisi pundi-pundinya dengan nilai 1,1 juta Euro. Nilai itu masih lebih tinggi dari kontrak pebalap senior seperti Espargaro bersaudara yakni Pol yang membalap untuk tim KTM dan Aleix yang menggeber Aprilia RS-GP yang berada di kisaran 800 ribu Euro.Â
Lalu, berapa kira-kira uang yang bisa didapatkan oleh seorang umbrella girl ya gaes?Â
Baca juga artikel lainnya :
- Inikah Sinyalemen Rossi Mundur dari Tim Pabrikan Yamaha?
- Inilah Deretan Penantang Marquez di MotoGP 2020
- Jorge Lorenzo: Saya Pasti Akan Kembali ke Paddock
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H