Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di mana Banser Saat Banjir Melanda? Ada Kok!

4 Januari 2020   06:34 Diperbarui: 5 Januari 2020   22:10 2133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banser saat membantu proses evakuasi di daerah Jakarta Selatan | Foto Sindonews

Tunggu dulu! Siapa umat Islam yang dikatakan sebagai musuh Banser?

Apakah kelompok lain seperti Muhammadiyah, Kokam, Pemuda Pancasila? Atau ormas kepemudaan agama lain? Atau para kiai, habaib, ustadz dan sebagainya? Ataukah para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Salafi?

Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj dalam sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa para habaib haruslah dihormati, tak terkecuali Habib Rizieq. 

Ketum GP Ansor pun mengatakan bahwa selama ini Banser merasa tak ada masalah dengan FPI.

"Selama ini Banser tidak pernah punya masalah dengan FPI. Saya selalu katakan di mana-mana Banser itu tidak bermusuhan dan tidak berkawan dengan FPI selama ini. Posisi kita netral saja," kata Yaqut Cholil Qoumas di gedung DPR Senayan Kamis (31/10/2019) sebagaimana dikutip Detik.

Meski begitu, perbedaan antara NU dan FPI dalam beberapa hal seperti nahi munkar dan sikap politik menjadikan hubungan keduanya mengalami pasang surut.

Mengenai gesekan dengan HTI, itu sudah menjadi rahasia umum. HTI memiliki paradigma kenegaraan yang bertolak belakang dengan NU. NU yang mengakui "kekhalifahan" pemimpin Indonesia yang dipilih melalui proses demokrasi tidak akan bisa hidup berdampingan dan berdiam diri dengan kehadiran HTI yang tak mengakui model kepemimpinan seperti itu. 

Sementara friksi dengan para pendakwah aliran Salafi lebih kepada perlakuan mereka terhadap perbedaan-perbedaan dalam hal tradisi keislaman dan ibadah-ibadah ghairu mahdhah yang sifatnya furuiyyah. Salafi yang frontal dalam dakwahnya, kerap menimbulkan antipati dari golongan Islam lain bukan saja NU.

Hal itulah yang diketengahkan oleh sebagian orang dengan kalimat tendensius bahwa Banser memusuhi umat Islam.

Dan saat banjir melanda DKI, merekapun kemudian mempertanyakan peran Banser dengan tendensi merendahkan peran pasukan sipil berbaju loreng itu.

Posko Siaga Banjir yang didirkan Banser (Bagana, Banser Tanggap Bencana) | Foto NU Online
Posko Siaga Banjir yang didirkan Banser (Bagana, Banser Tanggap Bencana) | Foto NU Online
Sebenarnya tak membutuhkan hati yang bersih untuk dapat menemukan fakta lapangan tentang keterlibatan banom NU itu. Cukup searching via google, selesai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun