Jumat (13/12) selepas shalat Jumat, massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) Â melakukan aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri. Mereka menuntut Bareskrim Polri untuk memproses beberapa pihak yang dinilai melakukan penistaan agama diantaranya Sukmawati Soekarnoputri, Ade Armando dan Gus Muwafiq.Â
Sebagaimana diberitakan, Gus Muwafiq dianggap telah berlaku kurang adab terhadap nabi saat menceritakan proses kelahirannya serta masa kecilnya yang diasuh oleh sang kakek. Menyadari terjadinya polemik, dai berambut gondrong itu lantas meminta maaf kepada khalayak setidaknya dalam dua kali kesempatan.Â
Sementara Sukmawati, hingga kini belum diberitakan meminta maaf atas pernyataannya di depan sebuah forum diskusi yang dinilai membandingkan Nabi Muhammad dan Presiden Soekarno.
Lagi-lagi Unjuk Rasa
Ketua Media Centre PA 212, Novel Bamukmin menilai lambatnya penanganan kasus Sukmawati dikarenakan adanya campur tangan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Beberapa waktu lalu, KH. Ma'ruf Amin memang pernah menyarankan agar kasus itu diselesaikan dengan mediasi.Â
"MUI menjadi biang kerok karena patut diduga oknum Ketua MUI yang tidak mau mengundurkan diri itu diduga mengintervensi sesuai dengan jabatannya sebagai Wapres," ujar Novel sebagaimana dilansir CNN.Â
Padahal sejatinya MUI telah mengeluarkan sikap atas kasus ini pada Nopember lalu. Ada beberapa poin pernyataan sikap MUI yang telah dirilis diantaranya menolak proses mediasi yang dilayangkan oleh pengacara Sukmawati. Hal itu disampaikan MUI melalui Ketua Komisi Fatwanya, Aminuddin Yakub. Jadi entah Novel alpa akan informasi ini atau ada hal lain.Â
Pada 6 Desember lalu, di depan kantor PCNU Surakarta terjadi keributan antara sekelompok massa dan massa NU yang bersiaga di sana. Kejadian itu menyusul konvoi yang melewati kantor cabang NU tersebut. Polisi mengidentifikasi adanya elemen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dalam bentrok itu. Namun hal itu disanggah oleh juru bicara DSKS Endro Sudarsono. Dia hanya mengkonfirmasi kegiatan DSKS yang melakukan unjuk rasa di Mapolresta Surakarta bukan konvoi di depan kantor PCNU.
Imam besar FPI yang masih belum kembali dari Saudi, Habib Rizieq Shihab, pun angkat bicara mengenai kasus ini. Dia menyatakan bahwa sebaiknya para pendukung Gus Muwafiq tidak menyerang balik umat Islam yang tersinggung atas isi ceramah kiai NU itu. Dia pun mendorong adanya permintaan maaf secara terbuka oleh yang bersangkutan.Â
Tanggapan atas komentar Habib Rizieq datang dari Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Putra ulama besar NU, KH. Cholil Bisri itu menyatakan bahwa Gus Muwafiq sudah mengakui kealpaannya dan telah meminta maaf kepada publik baik melalui video maupun dalam pengajian di Al-Muayyad, Surakarta 7 Desember lalu. Yaqut pun menyindir pernyataan Rizieq dengan mempertanyakan apakah dia menjadi standar diterima atau ditolaknya permintaan maaf Muwafiq.
Ngotot Kasus Muwafiq, FPI Ada Motip Lain?Â