Marc di kelas utama dan Alex di Moto2. Hal itu tentu amat membanggakan bagi juara dunia GP 125cc tahun 1999, Emilio Alzamora yang didaulat untuk menjadi mentor mereka berdua.Â
Melihat potensi Alex, tak mengherankan jika Ducati berminat untuk menggaetnya. Adalah Pramac Ducati Team yang dikabarkan pernah melakukan pendekatan kepada Alex meski akhirnya Pramac masih bersama dengan Jack Miller pada musim 2020.Â
Alex sendiri menyatakan masih ingin membalap di Moto2 setidaknya hingga 2020 sembari menunggu kontrak mayoritas pembalap di Motogp berakhir. Akankah Repsol menyandingkan Marc dengan Alex pada 2021 mendatang?
4. Tim TersuksesÂ
Jika Marc Marquez berhasil memenangkan gelar Motogp dan menyokong Honda menjadi juara konstruktor, maka Ducati Team menjadi tim dengan perolehan poin terbanyak hingga seri Malaysia.Â
Unggul 2 poin dari Repsol Honda, tim utama Ducati itu menjadi satu-satunya tim yang kedua pembalapnya mampu memenangkan balapan. Dovizioso mengoleksi 2 kemenangan sedangkan Petrucci menggondol 1 gelar juara seri.Â
Pencapaian yang cukup ciamik lainnya adalah perolehan poin Yamaha Petronas SRT. Tim satelit Yamaha itu kini berada di urutan ke empat di bawah Monster Energy Yamaha dan mengungguli tim pabrikan Suzuki, KTM dan Aprilia. Hal itu tak terlepas dari penampilan sang rookie, Fabio Quartararo.
5. Kemenangan Paling DramatisÂ
GP Inggris di sirkuit Silverstone nampaknya menjadi salah satu seri yang akan diingat Marquez. Di seri inilah pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins mempecundanginya beberapa meter sebelum garis finish.Â
Menyalip Marquez dari sisi kanan jelang finish, catatan waktu Rins dan Marquez hanya terpaut 0,013 detik. Rins mengerahkan kemampuan akselerasi mesin GSX-RR nya untuk mencuri kemenangan dari Marquez yang ditempelnya ketat selama beberapa lap sebelumnya.Â