Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

GP Australia: Start ke-400 Rossi, Apesnya Vinales dan Kejutan Aprilia

27 Oktober 2019   21:14 Diperbarui: 28 Oktober 2019   12:42 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maverick Vinales menjadi pebalap paling tak beruntung pada race di Philips Island Australia siang tadi. Berhasil membendung manuver juara dunia Motogp, Marc Marquez hingga setengah lap jelang akhir race, Vinales justru harus mengakhiri balap dengan terjungkal di aspal sirkuit. 

Agresivitas pebalap Monster Energy Yamaha itu sudah terlihat dari dominasinya di free practice. Pada seri tanpa kualifikasi itu, dia pun berhasil menyabet pole position, mematahkan rekor Marquez yang menguasai starting grid pertama selama 5 tahun berturut-turut semenjak 2014.

Momen istimewa Rossi 

Race kali ini menjadi momen spesial bagi pebalap paling gaek di Motogp, Valentino Rossi. Sirkuit dengan karakter stop and go ini menjadi saksi bagi Rossi yang menjalani race ke-400-nya.

Dan momen itu nampaknya tak ingin disia-siakan the Doctor. Selepas start, sang italiano langsung ngacir ke depan dan memimpin lomba selama beberapa lap. 

Lap pertama diwarnai jatuhnya 2 pebalap sekaligus, Danillo Petrucci (Mission Winnow Ducati) dan sang rookie of the year, Fabio Quartararo (Petronas SRT Yamaha). Petrucci yang sejatinya memiliki misi untuk menguasai posisi ke-3 klasemen akhir, harus rela kehilangan poin dari seri ini.

Saat race ini dimulai, Petrux masih berada di posisi ke-5 klasemen di bawah Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang berada di posisi ke-3 serta Maverick Vinales yang sama-sama mengemas 176 poin dengannya dan menempati posisi ke-4. 

Vinales menjadi salah satu pebalap yang dinominasikan untuk kembali menguasai sirkuit tahun ini selain Marquez yang memenangi race pada tahun 2017 dan Cal Crutchlow yang menjadi kampiun di 2016.

Namun sayang, kansnya mengulangi kegemilangan tahun 2018 pupus setelah dirinya terjungkal saat berusaha merebut kembali posisi pertama dari Marquez yang berhasil menyalipnya di lap terakhir.

Bukan saja kehilangan poin, gap poin Vinales dan Rins kembali melebar dan dia dipaksa menjauh dari perebutan posisi ke-3 klasemen.

Saling Susul Yamaha, Suzuki dan Ducati 

Sepanjang lebih dari separuh durasi lomba, pemirsa disuguhi oleh konstannya susunan pebalap pada grup 1 dan grup 2. 

Grup 1 dikuasai oleh Vinales yang dikuntit ketat oleh Marquez. Sementara melaju sendirian di grup 2, pebalap Inggris andalan LCR Honda, Cal Crutchlow. Rekan baru Crutchlow, Johan Zarco yang menggantikan Takaaki Nakagami hanya mampu finish di urutan ke-13.

Saling susul terjadi di grup 3 antara Rossi yang sebelumnya mampu bertarung di depan, Andrea Dovizioso, duet Suzuki -Alex Rins dan Joan Mir-, Andrea Ianonne yang menggeber Aprilia RS-GP serta duet Pramac Ducati -Jack Miller dan Francesco Bagnaina. 

Rossi dan Rins akhirnya hanya mampu menyudahi lomba di posisi ke-8 dan ke-9. Hasil yang tak cukup memuaskan bagi Rossi mengingat rekan setimnya, Vinales yang mampu menyodok ke depan.

Namun bagi Rins, finish di urutan ke-9 pun mampu menjauhkannya dari jangkauan Vinales di klasemen pebalap. Di akhir seri ini, dia dan mantan pendahulunya di Suzuki Ecstar itu terpaut 7 poin sementara kejuaraan masih tersisa 2 seri lagi. 

Hasil memuaskan datang dari Jack Miller. Memakai kelir baru di motornya, pebalap tuan rumah itu mampu mengakhiri lomba di podium ke-3 sebagai berkah dari konsistensinya dan jatuhnya Vinales jelang balap usai. Capaian ini merupakan podium ke empatnya setelah GP Amerika, GP Ceko dan GP Aragon. 

Melengkapi 5 besar, muncul nama Bagnaia yang merupakan rekan setim Miller dan Joan Mir yang sedari pertengahan lomba menjadi juru kunci grup 3, masing-masing di posisi ke-4 dan ke-5. 

Kejutan datang dari tim Aprilia. Sempat bersaing di grup depan pada awal lomba, Andrea Ianone mampu mengunci posisi ke-6 sementara pebalap utama tim Ducati berada di belakangnya. Torehan Ianone itu menjadi prestasi terbaiknya semenjak seri pertama musim ini sekaligus catatan terbaik Aprilia di kelas para raja.

Hasil itu setidaknya menjadi penawar rasa frustasinya akibat tak kunjung mendapatkan hasil positip di tahun pertamanya bersama Aprilia. CEO Aprilia, Massimo Rivola sebelumnya mengabarkan bahwa Ianone dan Aleix Espargaro akan mendapatkan motor yang benar-benar baru pada musim 2020 mendatang.

Musim 2019 menyisakan 2 seri lagi, GP Malaysia di sirkuit Sepang pada 3 Nopember dan GP Spanyol di sirkuit Ricardo Tormo pada 17 Nopember mendatang. Runner up musim ini per race Philips Island hari ini sudah jatuh ke tangan Andrea Dovizioso karena selisih perolehan angka dirinya dengan Alex Rins yang mencapai 57 poin (Dovi 240, Rins 183).

Sehingga, 2 race nanti akan menyisakan perebutan posisi antara Alex Rins dan Maverick Vinales. Vinales sendiri dikabarkan akan meninggalkan Yamaha pada musim 2021. Ada 2 tim yang mungkin akan menjadi tempat hinggapnya, tim lamanya yakni Suzuki dan yang ke dua adalah Ducati. 

Well, siapa jagoanmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun