Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

There is Such Thing as a Free Lunch

30 Mei 2019   07:24 Diperbarui: 30 Mei 2019   14:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian 1. Beberapa waktu lalu, saat pulang kantor, motor saya bermasalah sehingga harus ditangani dengan metode Flinstone.... alias didorong. Sedangkan saat itu jarak ke rumah masih sekitar 4,5 km lagi, bukan jarak yang sedikit apalagi dibebani dengan sebuah skutik 125 cc yang lagi ngambek. 

Merasa tak mungkin membawanya pulang, saya berencana untuk menitipkannya di suatu tempat (entah dimana) untuk diambil keesokan harinya yang pas hari libur. 

Baru beberapa meter menuntun si skutik, muncullah seorang pemotor dari arah belakang dan menawarkan diri untuk membantu mendorong motor saya. Tanpa pikir panjang, saya pun bersedia menerima bantuannya.

 Tak dinyana, pemotor tadi --yang ternyata berasal dari daerah yang sama dengan saya-- mendorong motor mogok yang saya naiki sampai ke rumah. Meski sejatinya tempat dia tinggal berada sekitar 1 km sebelum rumah saya, yang dilihat dari efisiensi waktu dan tenaga jelas hal itu merugikannya.

Kejadian 2. Setiap pagi selepas memarkir motor, saya berjalan menuju tempat kerja dengan melewati sebuah warung makan sederhana di ujung gang parkiran. Suatu pagi dari bibir gang, saya lihat seorang wanita yang tengah membuka sebuah bungkusan yang kemudian diletakkannya di atas tanah. Tak lama kemudian, datanglah beberapa ekor kucing sambil mengeong. "Ini dia, sarapanku telah datang," mungkin kalimat ini terjemahan meongan si kucing.

Bukan kali itu saya saya jumpai kejadian itu. Entah sudah berapa kali, wanita itu berbagi kepada makhluk lain yang berkata terima kasih saja tak bisa. 

Kejadian 3. Baru-baru ini, terpampang di media daring kisah seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tetap mengantarkan makanan yang dipesan seorang pelanggan meski baru saja kehilangan sepeda motornya. 

Anton Budi --nama pengemudi ojol itu-- tetap pada tugasnya untuk mengantarkan pesanan yang sudah dibelinya. Sempat bingung atas kejadian yang menimpanya, Anton tak lantas kehilangan rasa tanggung jawabnya terhadap pesanan pelanggan.

Tak dinyana, aksinya itu membuahkan "kembalian" yang berlipat ganda karena si pemesan makanan menginisiasi donasi lewat media online yang ditujukan untuknya. Lebih dari 2.500 orang turut bersimpati dan menyumbang hingga nilai donasi yang ditargetkan jauh terlampaui bahkan sampai 5 kali lipatnya. 

Makan Siang Gratis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun