Di awal musim, publik menilai Ducati memiliki potensi besar sebagai penantang juara bertahan, Honda. Melihat tak kunjung kompetitipnya Yamaha di tahun sebelumnya, potensi Ducati menjadi yang terbesar. Dan podium satu Andrea Dovizioso di seri perdana Losail Qatar menjadi buktinya.Â
Namun di 3 seri selanjutnya, performa ujung tombak Ducati itu justru tak lebih baik dari pebalap utama tim biru Suzuki. Alex Rins yang menginjak tahun ke tiganya bersama Suzuki Ecstar mencatat raihan yang sedikit lebih baik ketimbang Dovi.
Di empat seri awal, pebalap asal Spanyol itu mengoleksi 1 kemenangan dan 1 podium ke-2 sedangkan Dovi berhasil mengantongi 1 kemenangan dan sekali podium ke-3.Â
Statistik penampilan Rins pun terlihat lebih mengesankan ketimbang Dovi. Jika Dovi tak banyak mengalami perubahan posisi antara kualifikasi dan race, Rins justru sebaliknya.
Dia selalu menyentuh garis finish di posisi yang jauh lebih baik dari posisinya di garis start. Hal ini menunjukkan pula bahwa GSX-RR berada dalam proses pengembangan yang benar.Â
Seperti saat di Qatar, Rins mengakhiri lomba di posisi ke-4 setelah start dari posisi ke-10. Sementara di Termas de Rio Hondo Argentina, dia merangsek dari posisi ke-16 hingga finish di posisi ke-5. Dan saat seri Amerika Serikat, Rins memenangi lomba setelah mengawali race dari posisi ke-7. Hal yang sama terjadi saat berlangsung balap seri Spanyol di Jerez, podium 2 dirasakannya selepas start dari posisi ke-9.
Siapakah Alex Rins?
Pebalap bernama lengkap Alex Rins Navarro itu mengawali kiprah di kelas para raja pada 2017. Dia menyusul musuh bebuyutannya di Moto3, Maverick Vinales, yang terlebih dahulu mengaspal di MotoGP.Â
Pada tahun itu, Suzuki melakukan bongkar pasang total pebalapnya. Aleix Espargaro dan Maverick Vinales digantikan sekaligus oleh mantan pebalap Ducati, Andrea Ianone dan pebalap kelahiran 8 December 1995 ini. Sebenarnya manajer Suzuki Motogp, Davide Brivio menghendaki perpanjangan kontrak bagi Vinales. Namun sayang, Vinales lebih memilih untuk hengkang ke Yamaha Factory untuk jadi tandem Valentino Rossi.
Rins adalah lulusan Moto2 dengan prestasi terbaik sebagai runner up klasemen akhir tahun 2015. Memacu mesin Kalex dengan bendera Paginas Amarilla HP 40, Rins menjadi penantang terkuat bagi calon juara dunia, Johann Zarco. Saat itu, dia memenangi 2 race dan mengoleksi 10 kali podium.