Dia mengatakan bahwa JT tidak berdiri di atas manhaj kitabullah dan sunnah Rasul dan tidak mendasarkan dakwahnya pada pengetahuan. Hal lain yang dikritiknya adalah berkumpulnya berbagai mazhab dalam tubuh JT, ada Asyairah, Maturidi bahkan yang tak bermazhab pula. Pendapat senada akan kita temui pada dai-dai pengikut ajaran Salafi termasuk di Indonesia.
Disamping itu pendekatan sufisme yang dekat dengan para pengikut JT adalah sesuatu yang dijauhi oleh para pengikut Salafi. Hal yang sama dilakukan Salafi terhadap kelompok-kelompok yang toleran terhadap tasawuf termasuk kepada ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama yang di dalamnya menginduk organisasi ahli tarekat yang saat ini dipimpin oleh Habib Lutfi bin Yahya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H