Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jama'ah Tabligh, Politik Praktis dan Hidangan Satu Nampan

7 Mei 2019   18:33 Diperbarui: 7 Mei 2019   22:08 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia mengatakan bahwa JT tidak berdiri di atas manhaj kitabullah dan sunnah Rasul dan tidak mendasarkan dakwahnya pada pengetahuan. Hal lain yang dikritiknya adalah berkumpulnya berbagai mazhab dalam tubuh JT, ada Asyairah, Maturidi bahkan yang tak bermazhab pula. Pendapat senada akan kita temui pada dai-dai pengikut ajaran Salafi termasuk di Indonesia.

Disamping itu pendekatan sufisme yang dekat dengan para pengikut JT adalah sesuatu yang dijauhi oleh para pengikut Salafi. Hal yang sama dilakukan Salafi terhadap kelompok-kelompok yang toleran terhadap tasawuf termasuk kepada ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama yang di dalamnya menginduk organisasi ahli tarekat yang saat ini dipimpin oleh Habib Lutfi bin Yahya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun