Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Meraba Gelap

20 Mei 2017   10:46 Diperbarui: 20 Mei 2017   11:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang retak kini berserak

Yang nganga kini terasa perih lara

Yang merah kini merupa bara

Diamlah!

Jangan bergerak, jangan teriak!

Lihatlah seksama langit Indonesia

Muram tiada rona

Sekarang gulita

Kesabaran hati tiada lagi

Nalar kehilangan kakinya

Lantas bagaimana?

Diamlah!

Bukalah telapak, mulailah meraba

Carilah tangan-tangan saudara sebangsa

Gengamlah tanpa harus melihat siapa dia

Kita butuh BANGKIT bersama!

Berjalan bergandeng mencari terang

Sssstt, diamlah!

Ini bukan saatnya berbantah!

***

Jogja, 20 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun