Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dharma Bunga

12 Mei 2017   16:12 Diperbarui: 12 Mei 2017   16:25 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga jatuh di bangku taman

Angin senja menerpa

Membawa pergi tanpa permisi

Kini gulita telah tiba

Bunga teronggok di tepi kali

Hanyut terseret arus kali yang meluap

Takdir cerita membawanya ke samudera

Serpih bunga bertemu dengan buih ombak

Dalam peluh, berdua menghadap surya

Berkata: “Apakah kebaikan peran hidup kami berujung seperti ini?”

Bijak surya menjawab:

Itu adalah dharma, esok kembalilah kalian sebagai embun pagi dan benih bunga matahari

*** 

Yogyakarta, 12 Mei 2017

_________________________

Puisi ini termasuk dalam Antologi Puisi Hukum dan Politik

Antologi Puisi Imam Muttaqin dalam tema yang lain

BIJAK KEHIDUPAN | BUDAYA DAN SASTRA | CINTA DAN PENDIDIKAN | EKONOMI | ANTI-KEKERASAN | LINGKUNGAN-ALAM | URBAN |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun