Narsih ganti nama
Nancy nama-kotanya
Pagi-pagi sudah mandi
Bedak ditabur rata
Lipstik merah jambu dioles
Tertutup sudah susah di wajah
Seragam press body
Stoking hitam lekat di kaki
Sepatu hak lima senti
Seutuhnya Nancy, bukan Narsih!
Nancy berangkat kerja
Meniti gang bantaran kali
Bak pragawati
Tertinggal wangi sepanjang jalan
Di pusat belanja, Nancy bekerja
Senyum ramah tanpa lelah
Terus berdiri menjajakan parfum ternama
Harga tiga botol sama dengan upah kerjanya sebulan
Kalau sekedar duduk saja kau tak bisa
Apakah kau senang sekarang?
Kalau makan siang selalu saja di warung tenda tepi jalan
Yakinkah kau sehat seutuhnya?
Jika lelahmu bersandar di sempit kamar kontrakan
Masih adakah kebebasan tersisa?
Jiika kau cari bahagia, haruskah ke kota?
Berganti nama? berganti rupa?
Sekarang sudah malam
Malam di akhir bulan
Saat tambahan pendapatan harus dicari, diupayakan
Rayu Nancy menghampiri
Ku terbujuk mencoba mencium wanginya
Ku tergoda
Lirih bisiknya: "Khusus malam ini ada potongan harga"
***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H