Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Parfum Nancy

12 Agustus 2016   09:38 Diperbarui: 16 Agustus 2016   03:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kfk.kompas.com

Narsih ganti nama

Nancy nama-kotanya

Pagi-pagi sudah mandi

Bedak ditabur rata

Lipstik merah jambu dioles

Tertutup sudah susah di wajah

Seragam press body

Stoking hitam lekat di kaki

Sepatu hak lima senti

Seutuhnya Nancy, bukan Narsih!

Nancy berangkat kerja

Meniti gang bantaran kali

Bak pragawati

Tertinggal wangi sepanjang jalan

Di pusat belanja, Nancy bekerja

Senyum ramah tanpa lelah

Terus berdiri menjajakan parfum ternama

Harga tiga botol sama dengan upah kerjanya sebulan

Kalau sekedar duduk saja kau tak bisa

Apakah kau senang sekarang?

Kalau makan siang selalu saja di warung tenda tepi jalan

Yakinkah kau sehat seutuhnya?

Jika lelahmu bersandar di sempit kamar kontrakan

Masih adakah kebebasan tersisa?

Jiika kau cari bahagia, haruskah ke kota?

Berganti nama? berganti rupa?

Sekarang sudah malam

Malam di akhir bulan

Saat tambahan pendapatan harus dicari, diupayakan

Rayu Nancy menghampiri

Ku terbujuk mencoba mencium wanginya

Ku tergoda

Lirih bisiknya: "Khusus malam ini ada potongan harga"

*** 

sumber foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun