Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasar Bebas, Bebas Kata Siapa? Bebas Untuk Siapa?

18 Januari 2016   12:58 Diperbarui: 1 April 2017   08:51 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kemarin, ku dengar gemuruh derap babi dari utara

Bukit mereka daki!

Kali mereka seberangi!

Batu mereka singkirkan!

 

Kini, moncong babi telah tiba di halaman!

Mereka terus mengendus, menggerus semua yang ada!

Sebentar lagi meringsek masuk!

Masuk ke dalam rumah, rumah kita!

 

Jawara babi berkata:

“Ini bukan rumah kalian!”

“Beda jaman, beda kepemilikan!”

“Tak ada lagi pagar, semua ini menjadi pasar, pasar bebas!”

----------

Pasar bebas?

Bebas kata siapa!?

Bebas untuk siapa!?

----------

Bebas tanda maju kata mereka?

Jangan mau tertipu! Jangan percaya!

Mereka lebih butuh kita!

Ladang terbentang, itu milik kita!

Ikan-ikan di empang, itu punya kita!

 

Bebas bertukar dagangan tawar mereka?

Jangan berbelas kasih! Jangan percaya!

Lihatlah perut mereka! Gendut tidak lapar

Lihatlah liur mereka! Itu sebenarnya!, rakus tak kenal kenyang!

 

Apakah hasil dari semua tukar dagang itu?

Mereka pedagang, sedang kita nalayan dan petani

Untung gunung mereka dapati, buntung nganga derita kita!

----------

Jika benar kita merdeka, kita berpunya kuasa!

Kuasa kita adalah kuasa Tuan

Tuan atas tanah, gunung, tambang, hutan, sungai, laut

Tuan rumah kita sendiri!

 

Kita berhak,

Menentukan pintu mana yang kan dibuka

Menentukan kapan dibuka, kapan pintu ditutup kembali

 

Kita berhak

Memilah barang apa yang benar kita butuh

Memilih tamu terpilih, mengusir maling yang mampir!

 

Pertanyaannya;

Apakah kau lihat babi-babi putih itu?

Picingkan benar matamu, mereka samar dalam terang!

 

Pertanyaannya;

Apakah kau merasa merdeka dalam kebebasan?

Bangun!, sadarilah!

TANPA KUASA KEHENDAK, TIDAK ADA MERDEKA DALAM KEBEBASAN!, ITU LENA MIMPI SEMATA!

                        ***

_______________

Puisi ini masuk dalam Kumpulan Puisi EKONOMI

Kumpulan tulisan, puisi, dan/ sajak lainBIJAK KEHIDUPAN |  BUDAYA DAN SASTRA  |  CINTA DAN PENDIDIKAN |  HUKUM  |  ANTI KEKERASAN |  KESEHATAN  |  LINGKUNGAN ALAM |  MUSIM  |  POLITIK |  URBAN |

sumber ilustrasi foto |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun