Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anakku Butuh Panggung

24 Januari 2016   15:58 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:35 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau terlahir dari kecamuk rasa

Terlahir dari gelisah, peduli, serapah amarah, tumpah semua rasa

Entah berapa banyak energi terlepas saat menulis, menggores, merupamu

Dan ketika rasa tertuang, ku baca ulang, ku tatap seksama

Sayangku berkata: “Ya! kau adalah anakku, puisi-puisiku!”

-----

Aku mendengar bisikmu

“Bu, sampai kapan ku di sini?”

“Sampai kapan ku terbaring, kaku terbujur dalam lembar-lembar kertas ini?”

“Bu, kapan ku kan berdiri, menyapa dunia, bersenandung, terus berlari?”

-----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun