Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lowongan Pekerjaan bagi Sarjana Perkasa

21 Desember 2015   11:19 Diperbarui: 21 Desember 2015   13:55 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pak Tani berjalan sepanjang pematang,.. menua mengukur mati yang lebih cepat datang..

Gerah gatal tanpa nanah, komoditas impor berhamburan melimpah,.. beras, buah, hasil tani asli tak lagi berharga, tak sebanding upah..

Sarjana Pertanian,.. datanglah bekerja bersama di lahan..

Tak perlu menggurui teori,.. sekedar temani kala sepi,.. kala pemerintah tak lagi peduli..

 

Atap sekolah berancang rubuh, atraksi melintas jembatan tali, berangkat sedari subuh,...

Sesampainya, guru tak ada,.. lantas mau belajar apa?

Sarjana pendidikan,.. kembarakan ilmumu, mendaki, menjelajah, bersampan hingga pedalaman..

Bukankah akan lebih berarti bagi guru,.. jika para murid menunggu menanti hadirmu..

 

Pedagang berang kalah terserang, sekarat hanya bisa mengumpat,..

Toko jejaring menggurita, mengular rakus mengganas,.. tak ada keping dibagi, mendekap semua receh yang melintas.. 

Sarjana Ekonomi, kenapa kau berdiam diri,.. bukankah kau masih berhati? Tiadakah satupun siasat untuk kau berbuat?

Pengrajin, pedagang keliling, usaha kecil aneka rupa.. berbahagia berdaya apabila kau sudi jadi sekutunya..

 

Banyak sekali orang sakit,..

Mulai dari antrian depan rumah sakit, di kota di atas kumal kasur bantal, hingga tepi pelosok negeri..

Dokter jauh, setelah mendekat tidak mampu beli obat,.. mengantri mati!

Erang, jerit, rintih mereka,.. Dokter muda dimana kau berada?!

 

Politik hanya drama penguasa, dan partai politik adalah kakinya,.. pasar jual beli suara..

Hukum hanya selidik basa-basi, persidangan sandiwara kelas teri,..

Sesuai gladi resik, semua berjalan rapi,.. termasuk licik sembunyi upeti..

Itu bukan kamu,.. itu Sarjana Politik Tengik.. hanya mengumpat di balik profesi pengamat. Bukan pula kamu, itu hanya Sarjana Hukum Kacangan.. berdagang putusan seharga kacang. Kalian jelas beda..

 

Wajah negeri ini rusak miskin budi,.. berganti gebyar rupa duniawi..

Adiluhur budaya itu nomer kesekian,.. terpenting gelimang materi, nikmat ragawi sesaat, teguk kuasa jabatan..

Lulusan fakultas budaya,.. gelarlah pentas berkelas, suarakan indah ratapan, jalani laku tuk pantas ditiru

Cepat bubuhkan titik! Jika hanya bisa menulis mengkritik!

.

***

--------------------

Sajak couple; Berpasangan dengan sajak: Kamu Sarjana?

_________________

sumber ilustrasi foto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun