Kemaluan sebaiknya ditutup. Jika tidak, mata menampung yang tergantung.. atau terbuka bibir pada yang menganga,..
Sidangku harus ku tutup,.. jika tidak maka malu ku kan terumbar..
----
Kocokan judi dadu wajib ditutup. Jika tidak, itu tak lagi judi.. tak ada deg-degan misteri..
Ini perihal lobby.. urusan tingkat tinggi,.. Jika tidak itu namanya arisan ibu-ibu kampung pinggir kali..
----
Rumah lengkap kala ada atap. Jika tidak, terik dan hujan kan bertamu, jelas itu bukan tamu..
Ruang sidang ini harus rapat, tiada boleh bocor,.. Jika tidak maka yang datang bukan hanya satu tamu tapi beribu wartawan melagu..
----
Mata hati tak jemu memandang laku. Jika lelah maka manusia hanyalah ulah berulah..
Mata hakim harus mendengar pintaku,.. Jika hakim berulah.. ku jamin mereka pun susah..
----
Mata matahari harus terus terbuka. Jika sekali atau berkali-kali berkedip menggoda maka itu matamu, mata manusia..
Mataku beda dengan matamu,.. mataku lebih jeli melihat situasi, lebih kuasa merekayasa keadaan,.. sedang matamu hanya berisikan bara emosi,.. berisikan ratapan keadaan, haha..
Â
     ttd
Si Nyinyir (SN)
                                         ***
_________________________
Tulisan/Sajak/Puisi lain sebagai keprihatinan kasus Pencatutan Nama Presiden dengan pelik turunanannya (Sidang MKD); 1. Rasa Mendengar Rekaman Itu | 2. Monyet: Dasar Monyet! |
Sumber ilustrasi foto
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI