Meringsek melibas kota, aspal keras mereka kelupas,.. mencari rekah tanah sisa rindunya..
Â
Dan sekarang mereka lelah,.. terdiam dalam genangan,..
Mengenang harapan sebatas angan..
Tiada muara rindu menuju..
***
Â
sajak/puisi yang bermaksud mengingatkan bahwa di negeri ini tiap tahunnya selalu saja terjadi bencana Banjir Bandang yang menyebabkan korban jiwa, kerugian material yang tidak sedikit, hingga aktifitas yang terganggu. Mengingatkan untuk bersiap, meski jelas tidak berharap, menghadapi musibah. Bersiap dengan berbagai ragam upaya, mulai dari pemetaan ulang daerah rawan bencana, kesiapan para pihak terkait kebencanaan (tanggap darurat), dsb.Â
sumber ilustrasi foto 1,2,3 | foto 4 | foto 5 |Â foto 6 | Olah foto penggabungan oleh penulis
Â
Â