Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Asap Itu Adalah Kabar Kematianku

24 Oktober 2015   06:07 Diperbarui: 5 November 2015   11:39 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"...Udara berteriak melontar angin pilu ke segala penjuru.. mengabarkan kami telah tiada pada semesta!

Sumatera, Singapura, Kalimantan, Ujung Jawa sebagian,.. ntah kapan angin berhenti menyebar kabar kematian.."

______________________________

Remang pagi, kami saksikan mereka datang. Mereka adalah sebagian kalian manusia. Datang dalam ratusan gelombang, berkedok cadar menyisakan tatap kerakusan bersiap tuk membakar,..

Bau bensin, bau minyak tanah, semua tercium asing,.. tanpa permisi basa-basi mereka lumuri tubuh kami..

Lengan mereka serempak terangkat, obor terusung menyala, pertanda pembantaian akan dimulai,.. mmbbuuoouufff.. mereka bunuh kami dalam kepung keji bara api!!

Krreetak-rrrtak-tak!!.. Panas, melepuh, retak, terbakar patah bergantian, raga kami mengerang dalam arang, ruh melayang luruh mengambang..

---

Udara termangu dalam peran saksi bisu,.. Udara menengadah langit.. bergerak berteriak!

Udara bergerak mahir halus membungkus, membungkus ruh kami dalam balutan asap abu kematian. Ya!, rintih ronta ruh kami menyusup dalam asap!

Udara berteriak melontar angin pilu ke segala penjuru.. mengabarkan kami telah tiada pada semesta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun