Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penokohan dalam "SUKARMAN"

20 Oktober 2015   15:09 Diperbarui: 6 Januari 2016   21:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak SUJALU:

Ayahnya Sukarman; karakter menjalani hidup yang SUsah, namun tetap berusaha melangkah di JAlan yang LUrus.

-----

Bu SUKAMI:

Ibunya Sukarman; karakter SUKA mengayoMI. Seorang entrepreneur pedagang, lebih tepatnya penjaja sayur-buah keliling. Rutin keliling saat pagi menjelang siang, atau juga bisa seharian tergantung kondisi tuntutan.

-----

SUKARMAN: Tokoh Utama.

Seorang anak yang terlahir dalam kondisi penuh perjuangan,.. SUKAR setapak jalan hidupnya, namun penuh semangat juang layaknya pahlawan. Kritis namun suka bercanda dalam kelok yang tak terduga.

-----

Dik SULITANI:

Adiknya Sukarman; Terlahir dalam kebingunan kedua orang tuanya, dikala SULIT hasil TANI untuk sandaran hidup.

-----

Mas DULPARI;

Seorang pemuda,.. adik dari Pak SUJALU alias pamannya Sukarman. Pemuda yang peDULi PAda negeRI. Karakter agak susah dimengerti, kadang optimis, tak jarang pesimis, kadang pergi, tiba-tiba pulang, seringkali bicara hal rumit, adakalanya menjawab dengan dua-tiga kata semata. Seperti orang diambang stress sepulang dari kota.

-----

Mas SURGONO:

Guru ngaji Sukarman; Seorang sederhana lakunya,.. kuat imannya, dan pecinta wayang. Lahir terbuang, tidak mengenal sosok ayah dan ibu, dibesarkan bersama oleh warga desa.

-----

Pak KUHARJI; Sosok Bapak-bapak yang paling kaya di kampung Sukarman. Dia sangat senang dengan KUasa, HARta, dan seJenIsnya.

-----

Pak RUMANTO:

Kepala Desa kampung Sukarman; karakter seorang pendamba RUkun aMAN senTOsa.

-----

Pak BINAWA:

Kepala Sekolah tempat Sukarman menimba ilmu. Sosok yang suka memBINA wibaWA.

-----

Lik SUDIRJA:

Seorang hansip desa yang terpaksa. SUdah berusaha manDIR kesana-kemari, tapi tetap saja susah Dapat KerJA

 

_________________________________

jika ada nama yang sama dengan kenyataan maka itu semua hanya kebetulan semata. Tidak berarti nama-nama dalam tokoh tersebut mengacu ke satu atau lebih orang.

Silahkan saja menukil atau meng-copy-paste tulisan ini, namun dengan kerendahan hati wajib menyertakan nama penulis/pengarang (Imam Muttaqin) berikut sumber/link tulisan ini. Maturnuwun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun