Mohon tunggu...
masikun
masikun Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Pemimpin dalam "Gundul-gundul Pacul"

13 Februari 2019   22:50 Diperbarui: 2 Juli 2021   14:41 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gundul gundul pacul-cul gembelengan. Nyunggi - nyunggi wakul kul gembelengan, wakul ngglimpang segane dadi sak latar, wakul ngglimpang segane dadi sak latar". Raden Said (Sunan Kali Jaga).

Ada yang masih ingat kapan pertama kali diperkenalkan dengan lagu ini?. Lagu yang biasanya diajarkan untuk lagu - lagu dolanan ini ternyata memiliki makna yang sangat mendalam. Kanjeng Sunan Kali Jaga sebagai pencipta lagu ini tentu tidak hanya sekadar lagu saja, apalagi sekelas beliau yang juga adalah wali sanga sang pengemban dakwah yang sukses berdakwah lewat kebudayaan termasuk lagu ini tentunya. Lalu apa sebenarnya yang ingin disampaikan Sunan Kali Jaga lewat Gundul - Gundul Pacul ini, mari simak!.

Baca juga: Dinamika Kepemimpinan dalam Lirik Lagu "Gundul-gundul Pacul"

Gundul Gundul pacul cul gembelengan

Gundul selalu identik dengan kepala yang mengartikan pimpinan, bisa juga bearti polos, tak punya ilmu. Pacul atau dalam bahasa Indonesia yang bearti cangkul yang melambangkan rakyat. Gembelengan artinya sembarangan. Jika disimpulkan bait pertama ini menceritakan bahwa seorang yang masih gundul, yang masih tidak punya pengetahuan janganlah gembelengan atau sembarangan. 

Baca juga: Filosofi Gundul-Gundul Pacul Sunan Kalijogo Buat Pemimpin “PALSU” Antagonis

Nyunggi - nyunggi wakul kul gembelengan.

Nyunggi artinya membawa sesuatu diatas kepala. Wakul adalah tempat nasi. Nyunggi wakul artinya membawa tempat nasi diatas kepala. Dimana jika dalam sebuah kepemimpinan, nasi bisa bearti sebuah amanah dengan sistem hukum adalah wadahnya. Betapa mulianya amanah itu hingga diletakan diatas kepala. Namun itulah watak pemimpin, dengan segala amanah yang telah ia emban, jangan sampai gembelengan.

Baca juga: Filafat Kepemimpinan Dalam Lagu Gundul-gundul Pacul

Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. 

pada lirik terakir inilah akibat dari segala yang dilakukan seorang pemimpin yang gembelengan dalam menjalankan amanah. Wakul ngglimpang seganane dadi sak latar mempunyai arti tempat nasi itu jatuh dan nasinyapun jadi berserakan. 

Sudah sewajarnya kita - kita harus mulai kembali lagi belajar dari lagu - lagu yang sarat makna ini. Sebagai manusia yang merupakan adalah pemimpin sudah sepantasnya berkaca diri dengan lagu gundul - gundul pacul bagaimana mengelola kepemimpinan yang amanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun