Mohon tunggu...
Mashuri -
Mashuri - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

limitasimu ya keraguanmu..Yakin..yakin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berpetualang Menuju Puncak Bromo

31 Desember 2014   18:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari mulai menampakkan ronanya, burungpun mulai meninggalkan sarangnya. Kulangkahkan kaki menuju kost putra bernama “Olivia”. Beberapa bulan kemarin teman-teman pramuka sepakat untuk berkumpul di depan kost Olivia. kami akan berangkat mengikuti PSKB(perjalanan suci dan kemah bakhti) yang dilaksanakan di bromo .Jam menunjukkan angka 07.00, ketika teman-teman sudah mulai berkumpul. Salah satu teman kami yang bernama Mufid belum datang. Beberapa saat kemudian teman-teman sudah berkumpul semua. Kami langsung berangkat, untuk yang putra memakai kendaraan truk dan yang putri memakai kendaraan bus, karena yang ikut sekitar 70 mahasiswa bersama dengan panitia dan pengurus pramuka IAIN Jember. [caption id="attachment_387401" align="aligncenter" width="491" caption="persiapan berangkat menuju puncak bromo (dok.prib)"][/caption] Jalanan mulai menampakkan ketidak akraban, mulai dari suara bising transportasi sampai jalanan yang penuh polusi, karena kami memank berada di truk yang tidak beratap, setelah melewati perjalanan sekitar 1,5 jam akhirnya kita sampai lah di lumajang tepatnya di kecamatan senduro, kita semuanya diturunkan dan kembali ke kekelompok masing-masing yang sebelumnya sudah di tentukan, dari kecamatan senduro untuk menuju ke puncak bromo berjarak sekitar 30 kilo. Setelah beberapa aba-aba dari panitia akhirnya kita melanjutkan perjalan ke puncak bromo dengan jalan kaki [caption id="attachment_387402" align="aligncenter" width="553" caption="siap berpetualang (dok.prib)"]

1419999298446360754
1419999298446360754
[/caption] Teman-teman mulai melalui jalan setapak demi setapak, sambil sesekali bernyanyi bersama sama untuk menghilangkan rasa lelah. Kanan dan kiri jalan dipenuhi dengan pepohonan dan sawah mayoritas ditanami padi dan jagung. Sebagian warga sedang panen, ada yang sedang membersihkan tanaman padinya dari rumput liar. Jalanan penuh kerikil menunjukkan suasana yang tak bersahabat tapi suasana yang sejuk membuat kita lebih semangat, setelah beberapa kita berjalan melewati perjalanan, saya dan teman- teman mulai memasuki hutan bamboo, yang mana keadaan jalan yang saya laui tersebut di kelilingi pohon bamboo,saya dan teman-teman tidak lupa untuk menyempatkan diri berfoto foto ditempat itu. Setelah beberapa kemudian sekitar jam 20.30, kami merasa kesulitan dan ketakutan, karena suasana jalan yang gelap dan dingin disertai hujan grimis dank abut menyelimuti perjalanan kita, ditambah lagi ada salah satu cewek anggota grup saya yang mengalami cedera kakinya sehingga tidak memungkinkan berjalan dengan cepat, saya pun bertambah bingung karena signal hp disana tidak ada otomatis saya tidak bisa menghubungi panitia, syukur Alhamdulillah pada waktu itu ada seorang penduduk yang sedang melintas, akhirnya kami meminta bantuan untuk menginformasikan kepada panitia yang sudah berangkat lebih dahulu dan sudah ada di tempat istirahat yaitu di desa ranu pani. Tak lama kemudian datanglah 2 pick up untuk mengangkut kita semua karena dirasa perjalanan tidak dimungkinkan dilanjutkan dikarenakan faktor cuaca yang tidak bersahabat, pada waktu itu suasana gelap dan terjadi hujan deras. Akhirnya kami pun di evakuasi menuju tempat posko pertama yaitu didesa ranu pani. Sekitar jam 23.00 kami sampai disana, suasana yang tidak biasa rasakan, cuaca yang sangat dingin serta baju yang sudah basah semua mengakibatkan badan ini tambah dingin dan menggigil. [caption id="attachment_387403" align="aligncenter" width="614" caption="melewati hutan bambu (dok.prib)"]
14199994011827820460
14199994011827820460
[/caption] [caption id="attachment_387404" align="aligncenter" width="491" caption="istiharahat"]
1419999464842499456
1419999464842499456
[/caption] Sesampainya ditempat posko pertama kami langsung mencari penghangat, setiap rumah penduduk lingkungan sana sudah ada penghangatnya karena memang cuaca disana sangat dingin khusunya malam hari, kami pun bergantian secara bergiliran unutuk menghangatkan badan kita di tempat itu. Teringat bahwa pada waktu itu saya belum sholat, akhir nya saya ke kamar mandi, wiuuuhh air disana dingin, seperti air es yang sudah dinginkan di kulkas. Setelah itu saya pun dan teman-teman beristrahat didesa ranu pani pada malam itu [caption id="attachment_387405" align="aligncenter" width="384" caption="pengarahan ditempat istrahat desa ranu pani (dok.prib)"]
14199996681762494544
14199996681762494544
[/caption] Keesokan harinya jam 05.30 kita diperintahkan untuk berkumpul dihalaman dan dari sana panitia PSKB memberikan aba-aba dan nasehat serta gambaran tentang perjalanan yang akan kita lalui untuk menuju puncak bromo dan setelah itu kita melakukan pemanasan dengan senam bersama sama, jam 7.30 kita nelakukan bakhti sosial d SDN ranu pani kita memberi sedikit bantuan buku dan alat tulis kepada siswa disana, dan memberikan motivasi motivasi terhadap siswa. setelah selsai, kita sarapan dan melanjutkan petualangan menuju puncak bromo., Perjalanan kita selanjutnya menuju bromo, melewati desa ranu pani, di sepanjang jalan banyak melihat penduduk sini yang mata pencahariannya sebagai petani, banyak tanaman jagung, serta sayur sayuran si sepanjang perjalanan kami, suasana yang indah pegunungan dan cuaca yang cerah serta sejuk membuat kami lebih semangat mengarungi jalan untuk sampai ke puncak bromo, Beberapa lama kemuadian setelah saya melewati dataran tinggi tampaklah puncak bromo dan lautan pasir di depan mata kita, pemandangan itu lebih menyemangatkan kita meskipun jalur yang akan kita lalui setelah itu adalah menuruni bukit dan melawati padang savanna serta lautan pasir dengan suasana cuaca panas. [caption id="attachment_387408" align="aligncenter" width="448" caption="senam bersama"]
1419999767510674086
1419999767510674086
[/caption]

1419999829771811801
1419999829771811801

assets.kompasiana.com/statics/files/1419999877806694773.jpg?t=o&v=700" alt="1419999877806694773" title="1419999877806694773" width="640" height="480" class="alignnone size-full wp-image-387413" />[/caption]

14199999631909479750
14199999631909479750
Kami pun bergegas menuruni bukit dan Alhamdulillah teman-teman masih kuat semua dan perjalanan lancar, setelah itu kami sampai di padang savanna yang begitu indah. Setelah beberapa lama kemudian kami sampai dilaut pasir yang mana yang kami lewati adalah sebuah daratan pasir, dikanan kiri kami tidak ada pemandangan apapun kecuali tampak pemandangan bukit gunung. Hari pun menampakkan sore, matahari seakan mau tenggelam, Jam 17.00 kami baru sampai di tempat tujuan dan kami pun melihat beberapa Nampak manusia yang berada di wisata bromo, puncak bromo pun semakin dekat di mata, tapi sesuai dengan perintah kita sebelum kepuncak bromo harus ketempat posko istrahat, disana kami beristirahat disalah satu rumah penduduk yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh panitia. Cuaca disekitar bromo sangat dingin dan saya pun pada waktu itu enggan untuk mandi karena air disana bagaikan air es. [caption id="attachment_387417" align="aligncenter" width="614" caption="melwati lautan pasir (dok.prib)"]
142000005698541003
142000005698541003
[/caption] [caption id="attachment_387418" align="aligncenter" width="512" caption="menyusuri bukit"]
14200001101400103417
14200001101400103417
[/caption]

14200001521858581273
14200001521858581273
Jam 20.00 kita kumpul bersama-sama untuk mendapat pengarahan dari panitia, setelah itu panitia memutuskan istirahat dan pada jam 02.00 bangun untuk menuju puncak bromo untuk menikmati keindahan sunrise dan pemandangan puncak bromo. Kami pun bergegas untuk istrahat, jam 01.30 panitia pun membangunkan kita semua untukk bersiap siap menuju kepuncak bromo. Kami pun semangat bergegas untuk memakai sepatu dan perlengkapan, kami pun berjalan kaki bersama sama ke puncak bromo, melewati lautan pasir dengan suasana yang sangat gelap, yang tampak Cuma teman-teman yang membawa alat penerang sebagai penunjuk jalan, saya pun bersama sama berpegangan tangan dan tampar agar diantara kami tetap terjaga dan tidak ketinggalan, 1 jam kita melewati lautan pasir akhirnya mulai tampak didepan mata saya sebuah bukit yang ada tangganya untuk mendaki ke atas, sepintas saya mengira ini adalah bromo seperti yang sebelumnya saya lihat di foto foto wisata bromo, karena memank secara pribadi saya tidak pernah ke puncak bromo. Baru kali pertama bersama sama teman teman pramuka.kami pun lebih semangat untuk melangkahkan kaki, berjalan mendaki tangga menuju puncak bromo, ternyata meskipun waktu itu tengah malam sekitar jam 03.40 sudah banyak orang-orang dan wisatawan asing yang sudah disana, untuk menikmati terbittnya matahari, tak pula saya menyiapakan kamera dan banyak berfoto foto di puncak bromo tersebut bersama teman-teman. Kami pun tidak menyia nyiakan ketika matahari mulai terbit menikamati pemandangan tersebut. [caption id="attachment_387420" align="aligncenter" width="560" caption="bersama wisatwan asing (dok.prib)"]
142000024492218780
142000024492218780
[/caption]

14200003021148478290
14200003021148478290
[caption id="attachment_387422" align="aligncenter" width="560" caption="puncak bromo"]
14200005471950727514
14200005471950727514
[/caption] [caption id="attachment_387424" align="aligncenter" width="560" caption="kawah bromo tampak kelihatan"]
1420000626944635554
1420000626944635554
[/caption] [caption id="attachment_387425" align="aligncenter" width="490" caption="puncak bromo."]
14200006751179599997
14200006751179599997
[/caption]

14200007221097313363
14200007221097313363
1420000776528310575
1420000776528310575
Wisata bromo merupakan salah satu wisata pegunungan yang memiliki pemandangan yang sangat indah, dan untuk lebih mengenal beberapa wisata lainnya anda dapat berkunjung ke http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia untuk mendapat refrensi tentang wisata khususnya di indonesia, dan beberapa tahun sebelumnya bromo sedikit mengalami erupsi yang merusak beberapa infrastruktur yang ada disana, berharap kepada pemerintah untuk lebih lagi mengelola dan mengembangkan wisata ini mulai dari pembangunan unfrastruktur yang lebih bagus serta kemanan yang menjamin sehingga wisatawan asingpun tidak enggan untuk mengunjungi tempat wisata di Indonesia khususnya bromo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun