Mohon tunggu...
Mashudi Creative
Mashudi Creative Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bank Syariah

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Syamsiyah: Saya Bangga Jadi Kader Posyandu

17 Mei 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jember-Jurnalisme Warga. “Saya bangga dan senang menjadi kader Posyandu karena mendapat banyak pengalaman dan wawasan mengenai kesehatan. Sampai informasi yang “kecil”pun saya jadi tahu. Adapun yang membanggakan saya menjadi kader Posyandu karena saya dapat membantu orang lain”, aku Jami’atus Syamsiyah, salah seorang Kader Posyandu ketika ditemui di rumahnya Pedukuhan Kedungkuali Dusun Krasak Desa Pancakarya Kecamatan Ajung Jember oleh Didik dari Jurnalisme Warga.

Syamsiyah juga mengaku bahwa sudah hampir lima tahun ia menjadi kader Posyandu, yakni tahun 2008 – 2013. Ibu satu anak ini tetap bersemangat menjalankan tugasnya sebagai kader Posyandu meskipun banyak warganya yang malas untuk datang ke Posyandu tempat ia mengabdi. “Para ibu seringkali malas dan enggan datang ke Posyandu karena lebih memilih bekerja di gundang atau sawah untuk mendapatkan uang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka lebih memilih uang daripada memperhatikan kesehatan. Tetapi meskipun demikian, saya tidak kapok untuk memberitahu dan mengajak mereka datang ke Posyandu. Pernah suami saya sampai mengeluh karena saya jarang istirahat sebab harus keliling mendatangi satu persatu rumah warga agar mereka mau datang ke Posyandu”, ungkap Syamsiyah.

Berkat ketelatenan Syamsiyah memberikan penjelasan kepada suaminya, akhirnya suaminya menyadari dan mendukungnya. “Suami saya bekerja menjadi buruh tani mas, kadang-kadang menarik becak juga. Saya jelaskan kepada suami bahwa tugas kader memang harus mengajak warga untuk aktif ke Posyandu”, jelasnya kepada Didik.

Ketika disinggung tentang imbalan yang ia dapatkan, Syamsiyah mengaku mendapatkan  mendapat uang transport sebesar Rp. 50.000 setiap bulannya. “Sejak menjadi kader tahun 2008 sampai 2012, uang transport perbulannya sebesar Rp. 30.000, tetapi sejak tahun 2013 ada kenaikan menjadi Rp. 50.000 perbulan dan turunnya (dibayar, red) setiap tri wulan sekali mas. Saya berharap semoga Posyandu lebih maju sehingga kesehatan masyarakat lebih terjamin”, imbuh Syamsiyah. (Didik/JW. Jember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun