Mohon tunggu...
Nurhidayah Maghfirah
Nurhidayah Maghfirah Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menggapai mimpi

Menghayal adalah hobiku, untuk itu menulis adalah menghidupkan hayalanku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebahagiaan dan Kebanggaan

2 September 2022   22:39 Diperbarui: 2 September 2022   22:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup pasti ada kebahagiaan. kebahagiaan memiliki harta benda, kebahagiaan atas ilmu yang diraih, dan sebagainya.

Hidup juga ada kebanggaan, kebanggaan terhadap sesuatu misalnya atau kebanggaan karna sesuatu, misalnya memiliki ilmu yang di banggakan, menjadi anak yang dibanggakan dan sebagainya.

Terkadang Kebahagiaan dan kebanggaan bisa menjadi satu kesatuan, misalnya kita bahagia karna ilmu yang kita banggakan sangat diapresiasi oleh orang.

Tetapi terkadang juga kebahagiaan dan kebanggaan juga bisa tidak menjadi satu kesatuan. Kenapa? Bisa jadi saja kita memang bahagia tetapi tetapi keinginan untuk mencapai “bangga” masih belum terpenuhi.

Contohnya saja,

saya memiliki murid perempuan. Saat ini dia sudah kelas 10 SMA. Anak perempuan pertama dari tiga saudara. Dia cantik, putih, tinggi, pintar pokoknya perfect deh. Keluarganya pun bisa dianggap berada. Ayahnya manajer kantor swasta dan ibunya memiliki usaha yang maju.

Jadi bisa terbayangkan bagaimana kebahagiaannya sekarang ini? Jujur, saya sangat iri dengan kehidupannya. Hampir semua keinginannya bisa terpenuhi. Beli HP baru, beli PC baru, kurir paket selalu datang ke rumahnya. Kayaknya kalau dia minta belikan mobil BMW tinggal jentikan jari mobilnya sudah datang kali ya. Hehe.

“kak, kakak sudah nonton anime SPY X FAMILY ?” Tanya dia ke saya setelah belajar.

“beluum, kenapa? rame kah?” jawabku.

“ih, seru kak. Coba nanti kakak tonton deh. Anya lucu banget. Pengen punya adik kayak Anya hehe” balasnya.

“loh? Anya kan bisa dengar perkataan hati orang. Kamu mau kata hatimu di dengar Anya?”

“ohiya ga jadi dah hehe.”

Setelah itu kita diam. Sama-sama sibuk menyimpun buku ke dalam tas dan rak. Tiba-tiba dia bicara “kayaknya enak ya kak jadi Anya, saya pengen deh jadi Anya” “kenapa?” kata saya. “walaupun dia bodoh dalam hal apapun tapi jika ada kemajuan sedikit dari Anya, ayah atau mamahnya selalu bilang ‘wah Anya hebat’, ‘wah, Anya pintar’. Saya dari kecil tidak pernah dibilangi begitu oleh ayah atau ibu. Pengen tapi itu mustahil karena dua-duanya selalu sibuk”

“pas saya hapal juz 30, gak ada ucapan selamat. Mamah cuma bilang ‘ayo kak semangat lanjut hapalan ke juz 29’, sedangkan ayah tidak bilang apa-apa. Cuma bilang ‘oh iyakah? Lanjuti, semangat ya’ padahal saya nunggu kata hebat atau pintarnya.” Tambahnya.

Ketika mendengarnya, tubuh saya membeku dan hati saya mencair. Anak yang selama ini saya anggap paling bahagia ternyata memiliki kesedihan juga. Hanya karna tidak di banggakan oleh orangtua nya. Dia cuma butuh kata “hebat”, “cerdas”,”pintar”. Tidak butuh kalimat pujian tapi cuma kata pujian saja. Dia tidak bisa mendapatkannya. Hal sepele sih bagi sebagian orang tetapi baginya itu sangat-sangat tidak sepele.

Untuk itu, kebahagiaan dan kebanggaan itu penting untuk kesehatan mental dan pikiran kita.  orang yang tidak memiliki kebanggaan belum tentu dia bahagia tetapi orang yang memiliki kebanggaan sudah tentu dia bahagia.

Kebanggaan bukan berarti meminta validasi. Kalau kamu pintar ya pintar saja, kalau kamu kaya ya kaya saja, kalau kamu baik ya baik saja. Tidak perlu meminta validasi dari orang-orang. Maksud dari kebanggaan disini yaitu kamu bangga memiliki kepintaran yang bisa membuat mu cerdas tanpa membodohi orang, kamu bangga memiliki sifat tekun dan bekerja keras sehingga menjadi sukses tanpa menipu orang. Jadi dari kamu sendiri memiliki kebanggan terhadap sesuatu.

Tidak apa-apa kalau kamu belum dibanggakan, tetapi saat ini dari kamu sendiri ada sesuatu yang kamu banggakan. Yaitu: ingatanmu kuat, diciptakan dengan sempurna, kreatif. Itu yang kamu miliki dan yang harus kamu banggakan. Suatu saat nanti, sadar atau tidak sadarnya kamu,  semua kata yang tadi bisa kamu dengar. Asalkan kamu tidak patah semangat dan rajin mengembangkannya. Itu juga Sedikit saran saya untuk murid saya.

Tetap semangat ya. Tidak apa-apa kok :)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun