Mohon tunggu...
Mashitha Jasman
Mashitha Jasman Mohon Tunggu... (Calon) Pekerja (?) -

A random person with distracted personality

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tulisan Konyol (Part I)

8 Desember 2011   15:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku benar-benar lupa bagaimana bisa dulu aku jatuh cinta (benarkah?) padamu dengan kewarasan yang sudah tiada. Padahal, setelah seluruh kewarasanku kembali aku melihat kenyataan bahwa tidak ada yang mampu membuatku tertarik padamu. Aduh Tuhanku ya Allah ya Rabbi..

Sadar karena ketika itu masih sangat labil, dan kini merasa malu pada diri sendiri. Malu yang entah, kadang aku tertawa sendiri mengenang itu.

Aku tidak pernah menganggap cinta sebagai hal yang menarik untuk diceritakan, apalagi dibahas karena aku tidak pernah bersahabat baik dengan cinta. Mungkin itu juga disebabkan oleh faktor internal, apakah karena aku terlalu gengsi dan sebagainya dan sebagainya yang membuatku selalu berada di posisi kecewa mutlak. Kebetulan, aku tidak cantik dan tidak pandai bergaul. Jadi, penderitaan yang lengkap itu adalah milikku.

Namun sekarang, mungkin karena sudah menandatangani beberapa surat perjanjian dengan cinta maka aku juga menjadi salah seorang wanita beruntung di dunia. Meskipun tidak pernah pacaran atau apalah itu, tapi ketika seorang pria datang mengkhitbahi dengan tanpa ragu di dalamnya, maka di sanalah aku merasakan keadilan Tuhan yang selama ini mem-protect diriku dari dunia yang palsu yang penuh ketidakwarasan.

Aku cuma akhwat yang terlalu biasa, tetapi datang padaku ikhwan dengan maksud luar biasa, aku tak mengenalnya sebelumnya, tidak pernah terlintas sedetik pun di alam mimpiku apalagi nyata bahwa dialah orangnya. Karena bukan orang itu, yang kugilai hingga tidak tidur sampai pagi. Dia tak membawa apapun selain niat luar biasanya, tak melihat pada apa adanya aku, tapi mengapa adanya aku di dunia ini.

Khitbahan singkat tanpa menatap, tanpa saling bicara tapi begitu haru. Dilanjuti dengan akad yang khidmat dan disanalah akhirnya tatapan itu pertama kali bertemu. Subhanallah :)

Wew, i'm dreaming.. :D

Tapi, memang benar. Setelah kewarasanku kembali, aku baru menyadari apa itu jatuh cinta. Bukan jatuh yang sakit, tapi jatuh yang lainnya. Berharap saja Tuhan mendengar dan mengabulkan do'a-do'aku, meskipun kadang-kadang do'a-do'a itu agak konyol. Hehe..

Catatan:
Fiksi lho ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun