Sumber daya manusia dalam sebuah  organisasi telah menjadi aset penting dan paling berharga bagi kelansungan produktivitasnya, adapun peran dari sumber daya manusia sebagai kontributor bagi strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja, hal ini mengingat peranya dalam memprakasai terbentuknya organisasi, membuat keputusan untuk semua fungsi dan juga menetukan kelangsungan hidup organisasi.Â
Pertimbangan ini menjelaskan bahwa kehadiran sumber daya manusia sangat kursial dalam meningkatkan daya saing organisasi apabila dikelola secara strategis. Bisa dibilang kemampuan atau kecakapan sumber daya manusia yang berkerja di dalam lingkungan tersebut sangatlah besar berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan,Â
nilai spesifik sumber daya manusia terhadap organisasi dibandingkan dengan sumber daya yang lain adalah mengenai bakat yang tersedia dan energi dari orang-orang yang bekerja dalam lingkungan kerja trsebut, disamping itu juga pengetahuan, keterampilan, kreativitas serta nilai-niali, sikap, pendekatan dan keyakinan dari individu-individu yang terlibat dalam urusan organisasi dapat menjadi akumulusi keunggulan tersebut, nilai yang dijelaskan tersebut membuktikan bahwa sumber daya manusia merupakan penataan manajemen SDM suatu organisasi yang bersumber utama mencapai keunggulan kompetitif damana adanya kemampuan untuk mengkonversi sumber lainya (materi, metode, mesin dan uang) untuk mendapat hasil yang di inginkan.
Berkenaan dengan hal tersebut maka dapat untuk disepakati bahwa potensi sumber daya manusia sebagai kontributor utama dalam penciptaan dan ealisasi visi, misi, strategi, dan tujuan organisasi, maka dari itu penataan sumber daya manusia sebagai penggerak utama bagi berfungsinya semua jenis sumber daya didalam sebuah organisasi maupun lingkungan kerja.
Sehubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia, seharusnya dilakuakan dengan cara berkesinambungan dan relevan dengan mekanisme dan prosedur yang sistematis dan terencana, pengelolan sumber daya manusia ini merupakan suatu sistem kerja organisasi dalam mendesain anggotanya  dengan meberikan kesempatan belajar dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan organisasi baik untuk tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
"Ada dua cara untuk membayar hutang: Meningkatkan industri dalam meningkatkan pendapatan, meningkatkan penghematan dalam penataan" - Thomas Carlyle
Dengan begitu fokus manajemen sumber daya manusia adalah terletak pada upaya meneglola sumber daya manusia didalam dinamika interaksi antara organisasi dengan pekerja yang seringkali memiliki kepentingan berbeda, Menurut Stoner manajemen sumber daya manusia meliputi penggunaan sumber daya manusia secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara individual. Hal ini disebabkan adanya upaya mengintegrasikan kepentingan organisasi dan pekerjanya, sehingga manajemen sumber daya manusia lebih dikenal sebagai perangkat kegiatan yang barkaitan dengan koordinasi sumber daya manusia organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah kontributor utama bagi keberhasilan seuah organisasi, oleh karenanya jika manajemen sumberdaya manusia tidakefektif maka dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja dan keberhasilan organisasi. Berfokus pada pengelolan sumber daya manusia dalam suatu organisasi maka funsi staffing menjadi pokok bahasan utama dalam rangka implementasi manajemen sumber daya manusia, pada bagian ini memaknai sumber daya manusia sebagai upaya untuk mendapat karyawan, pelatihan anggota, penilaian kerja, kompensasi karyawan, hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerjadan pemerataan keadilan bagi setiap karyawan.
Selanjutnya Dessler melengkapi gagasannya dengan konsep dan teknik perlu diperhatikan dalam rangka implementasi fungsi staffing dalam manajemen sumber daya manusia. Adapun aspek dimaksud sebagai berikut:Â
- Melakukan analisis pekerjaan yakni menetukan sifat pekerjaan masing-masing karyawan, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menetukan ke efektifan dalam setiap produktivitasnya, karean jika mngklasivikasikan sesuai dengan pekerjaan dan keahlinya akan menjadikan  ketetpatan sasaran dalam setiap aspek organisasi.
- Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan rekruiment calon pekerja, hal ini bertujuan untuk menambah kapasita sumber daya manusia di masa depan, karena bagaimanapun organisasi haruslah siap untuk berkembang kedepanya.Â
- Memilih calon pekerja atau seleksi, dengan melakukan seleksi maka setiap organisasi akan mengetahui mana sumber daya manusia yang dibutuhkan maupun tidak, karena tidak setiap sumber daya manusia memiliki kemampuan yang sama, maka organisasi haruslah cemat dalam menilai calon anggota.
- Orientasi dan pelatihan anggota baru, setelah anggota baru lolos seleksi maka haruslah ada pengenalan dan pelatihan dari pihak organisasi untuk mngenalkan visi dan misi dari organisasi serta tujuan yang dicapai oleh organisasi.
- Mengelola upah dan gaji karyawan, pengelolaan gaji atau upah karyawan termasuk bonus, tunjangan dan reward.
- Memberikan intensif dan manfaat.
- Menilai kinerja, menilai kinerja di butuhkan untuk melihat sebagaimana  tingkat produktivias dari sumber daya manusia, yang mana penilaian tersebut akan memberikan hasil sebagai suatu hal baik maupun buruk dan akan menjadi evaluasi kedepanya.
- Komunikasi yang mencakup wawancara, penyuluhan dan pendisplinan.
- Pelatihan dan pengembangan manajer, selain pelatihan untuk anggota yang di berikan pelatihan, manajemen juga perlu untuk mendapatkan pelatihan untu upgrading agar perencanaan menjadi lebih baik.
- Membangun komitmen untuk karyawan, setelah diberlakukan berbagai macam hal yang di lakukan untuk implementasi staffing, maka pembentukan camistry yang mendalam antara organisasi dan anggota akan menciptakan sebuah ke komitmenan dari karyawan.
Dengan demikian nilai-nilai diatas menjadi pedoman umum bagi setap organisasi dalam penataan  pegawainya, karena penataan tidak terlepas dari fungsi staffing yang mengendalikan setiap penataan sumber daya manusia yang bertujuan untuk tercapainya cita-cita organisasi yang efektif dan efisien, karena bagaimanapun juga penataan sumber daya manusia yang bagus merupakan indikasi dari sukses tidaknya suatu organisasi, karena setiap organisasi yang tidak menata sumber daya manusianya akan menjadikan organisasi tersebut sebagai organisasi yang tidak sehat dan rentan untuk mengalami perpecahan baik dari internal maupun eksternal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H