Mohon tunggu...
MASHFIA QONITAINSANI
MASHFIA QONITAINSANI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ice Cream

21 Februari 2024   22:01 Diperbarui: 28 Februari 2024   15:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Harley, seorang anak kecil berumur 10 tahun yang dibesarkan oleh keluarganya dengan baik.

Namun, terkadang Ia terlalu berlebihan kalau tentang ice cream, bisa saja Ia makan 3 ice cream sekaligus dalam 1 hari, bukankah itu kebiasaan yang buruk? Karena jika makan terlalu banyak ice cream bisa saja kita mengalami sakit seperti flu, batuk, sakit gigi dan lainnya. 

Namun Harley yang keras kepala tidak ingin menghilangkan kebiasaan buruknya itu, sudah berkali-kali Ibu memperingatinya untuk tidak makan ice cream terlalu berlebihan, namun Ia tidak pernah mendengarkan. 

Hingga lama-lama Ibu mulai merasa lelah memperingatinya terus-menerus namun tidak ada perubahan sedikit pun yang dapat terlihat, semuanya tetap sama saja. Makan ice cream setiap hari, entah ice cream rasa buah-buahan atau ice cream rasa coklat, cotton candy, dan banyak lagi lainnya.

Kebiasaan itu masih terus terbawa bahkan sampai Ia berumur 13 tahun. Harley baru saja pulang dari sekolahnya, Ia langsung pergi menuju 'indoapril' untuk membeli ice cream favoritnya itu. 

Namun, saat Ia hendak melahap ice creamnya itu, tiba-tiba matanya tertuju pada sesuatu yang menarik! Yaitu toko ice cream yang berwarna warni dengan hiasan-hiasan yang menarik. 

Akhirnya Harley memustuskan untuk pergi melihat toko itu, sebenarnya Harley bertanya-tanya "apakah toko itu baru buka?" "Aku belum pernah melihat toko itu sama sekali sebelumnya". 

Harley berjalan menuju toko itu sembari melahap ice cream yang barusan Ia beli tadi. Sebenarnya toko itu terlihat tidak terlalu jauh dari 'indoapril' tadi, namun entah kenapa Harley merasa bahwa Ia telah berjalan lama sekali, sungguh aneh bukan? Entah itu perasaan Harley saja atau memang toko itu jauh.

Akhirnya Harley sampai di toko itu, namun entah kenapa, semakin dekat toko itu terlihat semakin aneh, tidak semenarik tadi. Akhirnya karena rasa penasaran Harley sudah tak terbendung lagi, Ia memutuskan untuk masuk kedalam toko itu. 

Dalam toko itu terdapat 2 pelayan yang mengenakan celemek yang sudah terlihat agak lusuh, juga para pelayannya terlihat tidak ramah, mereka memelototi Harley tanpa alasan, lalu tiba-tiba salah satu dari pelayan itu berkata dengan pelan "Kau sangat suka dengan ice cream kan? cobalah ice cream buatan kami, kujamin kau pasti menginginkannya lagi". 

Pelayan itu mengulurkan tangannya untuk memberikan ice cream kepada Harley, namun ice cream itu nampak aneh, warnanya sangat merah seperti darah, toppingnya juga terlihat seperti daging, baunya busuk seperti bangkai. Harley ketakutan, Ia menduga pasti ada yang tidak beres dengan toko ice cream ini. 

Harley berpikir bahwa dia harus segera keluar dari toko itu, akhirnya Ia memutuskan untuk lari, namun pintunya terkunci rapat begitu juga jendelanya, tidak ada jalan keluar untuk Harley. Para pelayan itu berjalan mendekati Harley perlahan dan mereka mulai menarik tubuh Harley untuk masuk kedalam mesin pembuat ice cream, Harley sangat ketakutan tidak ada hal lain yang bisa Ia lakukan untuk menyelamatkan dirinya lagi. Dan pada akhirnya kehidupannya berakhir di toko itu, Ia tewas dalam keadaan yang sangat mengenaskan.

-jangan terlalu berlebihan terhadap sesuatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun