Melibas semua semua pasukan Kurawa yang ada didepannya.
Dan kini kujalani waktuku dengan penuh kebanggan.
Sebagaimana kebanggaan para Dewa kahyangan terhadap Gatotkaca.
Bersamaku kugenggam harapan dan impian akan sebuah kemenangan.
Namun sayang, takdir mengatakan bahwa Gatotkaca harus mati dalam medan perang Kurukhsetra.
Seorang pahlawan kebaganggan para Dewa pun tak mampu berkutik dihadapan takdir.
Dan kini bersamaku menancap puluhan anak panah pada punggung dan dada.
Darah pun mulai membasahi tanah sebagai pertanda bahwa aku harus menyatu pada pelukan Ibu Pertiwi.
Kugapai pelukan Ibu Pertiwi......
Serdadu angin semesta pun mulai mengelilingiku.
Menyampaikan pesan Sang Pencipta padaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!