Mohon tunggu...
Mas Harsono
Mas Harsono Mohon Tunggu... -

Menulislah selagi kita mampu dan sampaikanlah kepada dunia apa yang kita ketahui. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Dia Masih Ada

9 Agustus 2013   15:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu terlalu buruk bagi kita untuk selalu menggantungkan hidup dari sebuah perandai-andaian seperti judul di atas, tapi apa mau dikata, sebuah harapan dari rakyat kecil yang ingin merasakan nikmatnya daging sapi murah hanya ada di jamannya.

Seandainya LHI & AF tak tertangkap tangan, tentu kita sudah berlebaran dengan harga daging yang sangat terjangkau, malah mungkin lebih murah daripada harga yang ditawarkan pemerintah, karena hingga saat ini kementerian perdagangan masih sulit menurunkan harga daging di pasaran lokal hingga harga terendah mencapai Rp 120.000/kg.

Tak ada yang murah untuk berlebaran di tahun ini, sekalipun hanya dengan daging ayam, nyatanya seekor ayam kampung masih di atas harga sapi per kilo, yang di pasaran tradisionil Jakarta harga per ekor ayam bisa tembus di harga Rp 150.000 per ekor.

Yah, lagi-lagi rakyat kecil yang kena getahnya, mudah-mudahan LHI & AF diberikan grasi lebih banyak supaya lebih bermanfaat bagi rakyat kecil.

Beruntung lebaran telah berakhir, keinginan untuk merasakan daging sapi murah pun menjadi hambar, biarlah kami rakyat kecil kembali ke alamnya, kembali kepada mimpi-mimpi yang tak akan menjadi nyata. yang lalu biarlah berlalu, mudah-mudahan ribuan anak-anak sapi di tahun ini cepat tumbuh dewasa untuk siap potong di lebaran tahun depan.

Kini sekotak kecil meja makan yang telah kami siapkan, kami lipat kembali demi melonggarkan ruangan keluarga yang memang sempit demi mengharapkan se-iris daging murah produk sapi negri sendiri.

Selamat Jalan Ramadhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun