Mohon tunggu...
Mashan Ali
Mashan Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran TPQ/TPA di Era Digitalisasi

20 Desember 2021   09:42 Diperbarui: 20 Desember 2021   09:46 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digitalisasi ini pendidikan karakter anak semakin sulit dilakukan, karena menurunnya penerapan nilai-nilai moral yang baik di lingkungan masyarakat. Walaupun di bangku sekolah baik SD, SMP, maupun SMK/SMA sudah diberikan mata pelajaran agama dan budi pekerti, namun pada kenyataannya masih banyak pelajar-pelajar di Indonesia yang kurang bisa berbudi pekerti baik.

Dalam menyikapi hal itu, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berinisiatif untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di Desa Bululawang yang bertujuan untuk membantu menyampaikan ilmu agama dan budi pekerti kepada anak-anak di desa tersebut. Berkat kerja samanya bersama warga sekitar, TPQ tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur'an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur'ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur'an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur'an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. (Depag)

Melihat pengertian tersebut, maka peran dan keberadaan TPA/TPQ berkesesuaian dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dokpri
Dokpri

"Pembelajaran di TPQ ini berlangsung setiap hari Senin-Jum'at mulai jam 16.30 sampai 17.00. Selama proses pembelajaran, anak-anak terus kami arahkan untuk selalu bertutur kata dan berperilaku yang baik sehingga mereka terdidik untuk tidak menjadi orang yang pintar saja tapi juga harus berakhlak" jelas Mashan Ali, salah satu mahasiswa UM. 

"Saya sangat berharap kepada semua pengajar di TPQ ini agar bisa membantu mendidik anak-anak kami dengan baik, karena tentunya saya sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya." Ucap salah satu wali murid di TPQ tersebut.

Dia juga mengatakan sekaligus menyarankan kepada seluruh orang tua agar tidak hanya puas dengan pendidikan di sekolah tetapi pendidikan agama dan akhlak juga sangat penting bagi anak, dan pendidikan di TPQ adalah salah satu opsi terbaik untuk itu.

Dokpri
Dokpri

Dengan motto Qurani, Islami, Berakhlak Mulia para pengajar di TPQ ini berharap bisa memenuhi harapan warga sekitar dan juga harapan seluruh wali murid. "Walaupun saya juga harus membagi waktu saya antara kegiatan di perkuliahan dengan kegiatan-kegiatan lain termasuk di TPQ ini, saya akan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada semua santri di TPQ ini karena ini merupakan sebuah amanah yang harus saya laksanakan dengan sepenuh hati." Ucap Mashan Ali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun