Memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk pembelajaran adalah sebuah keniscayaan di era seperti saat ini. Masa pandemic covid-19 seolah menyadarkan kepada kita bahwa pendidikan sekarang ini sudah berbeda dengan masa-masa sebelumnya.Â
Jika sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakukan secara konvensional, kemudian anak-anak pulang membawa PR dan buku paket sebagai bahan ajarnya, sekarang penugasan dapat dilakukan melalui gadget/HP.Â
Perpustakaan adalah surganya bagi para siswa yang hobi membaca atau sekedar melihat gambar-gambar menarik yang membuatnya penasaran. Eksiklopedia adalah contohnya.Â
Buku tebal yang dipenuhi dengan gambar dan full colour  memiliki daya tarik tersendiri terhadap siswa. Baik eksiklopedia hewan, tumbuhan maupun yang menceritakan tentang dunia luar angkasa.Â
Selain eksiklopedia, buku cerita rakyat juga menjadi primadona pada masanya. Banyak siswa yang penasaran ingin membaca dan mengetahui seperti apa kisah dari berbagai daerah di Indonesia. Baik itu berupa dongen maupun legenda dari suatu tempat.
Akan tetapi dunia berubah. Semua yang ada di buku-buku yang buku favorit tersebut kini telah ada dalam genggaman. Informasi yang tadinya hanya bisa di cari di buku yang ada di perpustakaan, sekarang semua sudah ada di satu perangkat, yaitu gadget/HP. Semua informasi cepat sekali tersebar.Â
Semua siswa pada masa kini adalah anak-anak milenial yang tumbuh di tengah-tengah gemerlapnya dunia digital, mereka sering disebut sebagai penduduk asli dunia digital (The Digital Native).Â
Sedangkan kita adalah pendatang dunia digital. Sejak kecil mereka telah akrab dengan dunia gadget, HP, maupun labtop atau komputer. Buku bukan lagi yang menarik bagi mereka. Karena apa yang mereka cari semuanya sudah ada di gadget yang mereka miliki.Â
Siswa jaman sekarang akan lebih suka mencari jawaban dari tugas yang diberikannya menggunakan gadgetnya daripada harus membuka buku untuk menemukan jawabannya.
Oleh karena itu, dunia pendidikan khususnya kegiatan pembelajaran seharusnya sudah berbasis digital. Kegiatan pembelajaran yang berfokus pada buku dan ceramah harus divariasikan dengan pemanfaatan teknologi digital.Â
Pemanfaatan teknologi digital inilah yang harusnya menjadi focus guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran agar efektif dan inovatif serta menyenangkan bagi siswa.Â
Peran guru dalam digitalisasi pembelajaran ini sangatlah vital. Guru harus mau dan mampu belajar serta menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang teknologi digital seperti apa yang cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.Â
Kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat juga sangat dibutuhkan. Baik itu perangkat keras, seperti labtop, proyektor atau sound maupun perangkat lunak seperti aplikasi dan situs-situs yang menyediakan sarana dan media yang support untuk kegiatan pembelajaran.Â
Contoh digitalisasi pendidikan yang bisa diterapkan antara lain, pemanfaatan canva untuk penugasan membuat poster dan pemanfaatan quizizz untuk penugasan yang berupa soal-soal untuk menguji pengetahuan siswa.Â
Tentunya masih banyak lagi akses informasi di internet yang bisa di eksplor untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H