mereka di Cap dengan ke Liarannya ..
dan di lingkungan msyarakatpun timbul riak2 kejahatan seperti Merampok, mncopet, dan "preman2" yg namanya saat itu adl GALI ..kbetulan Rambut mereka GONDRONG2 plus Tatto...hmm...keren kan?
Ketimpangan demi ketimpangan di rasakan oleh Rakyat kaum Marginal...hingga suara2 dr senimanpun bermunculan ..tapi selalu dalam ancaman. Kala itu Hukum berada di Lidah Penguasa Orba..bnyak penggiat seni yg berujung di Penjara, di Intimidasi dll....dan yg msh kita rasakan dr suara seniman Maestro kenamaan yakni IWAN FALS..dg RAMBUT GONDRONGnya Telanjang Dadanya dan Isi Lagu2nya yg Tajam membikin gerah kuping Pmerintah ..dan Bang Haji ini pun prnah merasakan BUI nya ORBA..nahh..si RAMBUT GONDRONG yg LANTANG pun bnyk mnyimpan lagu2nya yg Tdk boleh di Edarkan ...mantuull kan Penguasa saat itu???
nah..RAMBUT GONDRONG dan Tatto mulai tidak terlalu di pandang sebelah mata krn bnyk juga karya2 Positif dari mereka yg bisa di nikmati masyarakat..Kebersamaan dan saling menolong saat ada bencana atau kgyatan sosial, mahasiswa yg keren2 dg RAMBUT GONDRONGnya..
Namun...yaahh...smpai detik ini..di Era yg sdh melewati Zaman Milenial zaman dimana Kebebasan berkreasi dan mengeluarkan pendapat di lindungi undang2 dan HAM..kita masih sering melihat dan mendengarkan Sosial justice tentang Negatif nya RAMBUT GONDRONG..
Tapi saya yakin..sebagai yg punya RAMBUT GONDRONG adalah orang2 yang baik dan ramah tamah, mereka bukan hanya sekedar di pandang dan di "takuti" tapi dekati...saya yakin Jiwa mereka sehalus tangan bidadari..hehehe....
Akhirul kata, penulis hanya menyampaikan pencerahan sedikit tentang keberadaan RAMBUT GONDRONG di lingkungan kita.Â
Hanya yang perlu kita waspadai apakah mereka terbebas dari KUTU?..hahaha....bercanda..
semoga pula Pemerintah yg berjalan dan semua intitusi apapaun, jangan pernah mendiskriminasikan mereka, karena saya yakin dengan style nya merek nyaman untuk melakukan pekerjaan yg di sediakan dengan suka cita.
SALAM RAMBUT GONDRONG !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H