Mayat para syuhada dibiarkan begitu saja, bahkan tentara KNIL melarang para Ahli Waris atau keluarga untuk mengambil jenazah para syuhada tersebut.
Tetapi ada beberapa jenazah yang berhasil diambil pada waktu malam hari dan dikuburkan oleh keluarganya, diantaranya jenazah Bapak Suya, Bapak Marjuki, Bapak H. Nawawi, Bapak Drungi dan bapak Juwid.
Sedangkan untuk jenazah lainnya diambil dan dikuburkan oleh warga disekitar Sungai Pemali yaitu warga Dukuh Cecek Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan.
Ketika para ahli waris mendengar bahwa jenazah para syuhada tersebut dikuburkan di Dukuh Cecek Desa Rengaspendawa, maka para ahli waris berniat untuk memindahkan jenazah para syuhada agar dimakamkan di desa karangsembung. Namun apa yang terjadi, setelah makam para syuhada di Dukuh Cecek Desa Rengaspendawa digali semuanya terkejut karena tidak ada satupun jenazah atau bekasnya alias kosong, seolah-olah kejadian yang baru menimpa atas kekejaman Belanda melalui tentara KNIL terhadap orang-orang karangsembung tidak terjadi. Sungguh ajaib memang.
Ini membuktikan bahwa mereka benar-benar mati syahid, semoga Allah SWT senantiasa bersama mereka para syuhada. Aminn.
Setelah peristiwa tersebut berlalu, warga desa karangsembung selalu memperingatinya setiap tahun yang dinamai dengan Khaul Syuhada yang bertujuan untuk mengenang sekaligus memanjatkan doa untuk para syuhada yang telah mati syahid.
Berikut daftar nama para syuhada yang telah wafat :
Pahlawanku Sepanjang Masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H