Namun pada akhirnya, janji menjadikan Menteri Adian tidak tercapai. Adian meskipun masuk lingkaran istana, jabatan yang didapatkannya tidak terlalu tinggi. Berbeda dengan Erick Thohir yang dulu menjadi ketua tim pemenangan Jokowi. Erick langsung mendapatkan jabatan yang prestisius yaitu Menteri BUMN. Padahal, dulu pernah terdengar itu, Erick tersandera dengan korupsi. Kabar itu hanya isu media, Erick akhirnya menjadi Menteri BUMN.
Apakah konflik yang terjadi antara Adian dan Erick disebabkan oleh pembagian jabatan yang tidak merata? Jawabanya bisa iya dan bisa tidak. Terlepas dari itu semua, BUMN merupakan tempat paling basah untuk mendapatkan kue ekonomi. Wajar jika Adian dan Erick saling berseteru untuk mendapatkannya.
Penulis tidak hendak mengatakan bahwa Adian maupun Erick termasuk bandit politik yang hendak merampok uang BUMN. Hanya saja, perilaku yang saling sikut untuk mendapatkan jabatan itu dapat dikategorikan sebagai bandit BUMN. Mungkin mereka tidak merasa sebagai bandit BUMN karena merasa memiliki hak dan kebenaran untuk masuk di BUMN.
Mereka pernah sama-sama berjuang berdarah-darah untuk memenangkan Jokowi. Pada saatnya, wajarlah mereka meminta imbalan sesuai dengan perjuangan mereka. Semoga mereka bukan termasuk dalam golongan Bandit yang ingin merampok kekayaan BUMN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H