Mohon tunggu...
Mas Gagah
Mas Gagah Mohon Tunggu... Dosen - (Lelaki Penunggu Subuh)

Anak Buruh Tani "Ngelmu Sampai Mati"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Temukan Ilmu Menulis dan Dia Temukan Ilmu Desain Grafis

13 Desember 2018   20:29 Diperbarui: 13 Desember 2018   20:48 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nayaakyasazilvi.wordpress.com

Sejak dari kecil psikotest merupakan momok menakutkan bagi saya. Sekarang semuanya telah terpecahkan triknya. Psikotest atau tes semacamnya, saya selalu mendapatkan nilai rendah. Setelah mendapatkan triknya, menurut saya test tersebut tidak bisa digunakan untuk mengukur orang pintar atau tidak.

Sisi buruk internet yang sering kaya kritik, ternyata banyak sekali manfaatnya. Salah satunya saya bisa belajar beberapa trik mengerjakan soal-soal psikotest atau TPA melalui tutorioal online. Semua saya dapatkan otodidak dengan melihat beberapa tutorial di internet.

Salah satunya, ketakutan tentang tes IQ, Psikotest, atau tes-tes lainnya menjadi terpecahkan. Semua hal sudah tersedia di jagad maya. Tinggal kli kemudian download tutorialnya, pelajari trik-trik tersebut. Seluruh kemudahan itu benar-benar terhampar di depan mata saya.

Ada pengalaman seorang anak muda yang menjadi desainer top sebuah perusahaan. Pemuda itu bahkan tidak pernah kuliah. Dia hanya menamatkan pendidikan di sebuah SMK. Meskipun hanya tamatan SMK pemuda itu menjadi desainer top di sebuah perusahaan dengan jabatan yang lumayan tinggi.

Untuk lulusan SMK, pekerjaan itu cukup bergengsi. Saya juga alumni SMK, pekerjaan paling tinggi yang bisa saya dapatkan jadi kuli pabrik atau buruh kasar lainnya. Ada juga teman-teman lulusan SMK yang hanya bekerja sebagai office boy, cleaning service, satpam dan lain-lain.

Pemuda yang saya temui ini luar biasa beruntung. Hanya lulusan SMK tetapi berhasil menjadi seorang desainer. Pertemuan dengan pemuda ini saat dia berkunjung di sebuah kampus. Saya bertanya, apa pekerjaan dan apa pendidikannya serta seluruh latar belakang sosial hidupnya.

Pemuda itu menjawab, dirinya lulusan SMK dan bekerja sebagai Desiner Grafis di perusahaan. Saya agak kaget mendengar jawabannya. Lulusan SMK bekerja dengan jabatan yang lumayan. Saya terus mengorek latar belakang hobby anak muda tersebut kok bisa menjadi seorang desainer grafis.

Pemuda itu menjelaskan, sejak SMP dia sudah familiar dengan komputer. Selain bermain game, dia senang menggambar atau membuat desain secara mandiri. Sambil nge-game dia belajar desain menggunakan photo shop dan lain-lain, semua apliasi untuk desain dia coba.

 Karena hobby desain, dia mencari tutorial gratisan. Dengan tutorial itu dia akhirnya belajar mandiri membuat desain grafis.Sejak SMP hingga lulus SMK dia terus belajar mandiri dengan tutorial di internet. Jika ada kesulitan dia mencari internet tutorialnya. Jika masih gagal juga, dia bertanya kepada temannya yang sudah lebih dahulu kuliah di bidang desain grafis.

Melalui belajar (praktik langsung) itulah dia akhirnya menjadi ahli desain grafis. Mendengar tuturan pemuda itu, saya jadi terkagum-kagum. Ternyata di internet, bisa juga dijadikan guru. Maksudnya, mau menemukan tutorial apapun sudah tersedia.

Tinggal kita saja, mau atau tidak belajar. Pokoknya, semuanya sudah ada di hadapan. Tinggal sediakan laptop dan internet yang cukup. Kita bisa menemukan berbagai trik keahlian. 

Saya sendiri tidak pernah menghadiri seminar menulis. Jika diundang untuk mengisi seminar kepenulisan, saya bingung mau bicara apa. Sebab, saya tidak pernah belajar menulis secara formal.

Saya hanya mengamati tulisan buku orang atau mengamati tulisan milik orang hebat di Kompasiana. Setelah itu saya menganalisa bagaimana bentuknya kok bisa menarik. Dengan tulisan orang itulah saya belajar menulis.

Maka saya mengucapkan mohon maaf pada semua orang. Terutama orang-orang hebat di Kompasiana ini. Ide dan gagasan menulisnya saya curi tanpa ijin. Saya selalu terkagum dengan beberapa tulisan rekan-rekan di sini. Karena kagum, jika membaca beberapa tulisannya saya seperti bertemu langsung dengan orang itu..

Ide tulisan itu saya ambil, saya tiru, kemudian saya kembangkan dengan karakter pribadi sendiri. Tanpa ada tulisan orang-orang hebat di sini, saya tidak akan bisa menulis apapun. Terima kasih telah memberikan saya ide-ide tulisan gratis, sungguh sangat bermanfaat. Bravo Kompasianer

Bangka 3 A No. 63, Jakarta Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun