Mohon tunggu...
Mas Gagah
Mas Gagah Mohon Tunggu... Dosen - (Lelaki Penunggu Subuh)

Anak Buruh Tani "Ngelmu Sampai Mati"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budaya Kita Bicara Kemudian Kita Kehilangan Budaya Menulis

18 Oktober 2018   12:35 Diperbarui: 18 Oktober 2018   12:48 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa harus lelah-lelah menulis. Sekali ceramah saja saya bisa mendapatkan uang Rp 3.000.000,-"

Dari kisah di atas, wajar jika budaya akademik kita lebih menghargai budaya bicara. Menulis dengan tingkat kelelahan yang tinggi malahan tidak mendapatkan nilai uang yang lebih. Menulis dalam masyarakat kita tidak akan pernah mendapatkan materi.

Akhirnya kita menjadi bangsa yang mudah disusupi oleh budaya hoax. Masyarakat tidak mendapatkan literasi yang memadai sebab masyarakat tidak gemar menulis. Kalau pun menulis buat apa, sudah jelas tidak menghasilkan uang.

Mungkin itu yang akhirnya menyebabkan masyarakat akademik Indonesia tidak menghasilkan penelitian yang diakui di tingkat internasional. Indeks jurnal ilmiah internasional kita sungguh sangat memprihatinkan. Masyarakat akademik di Indonesia lemah dalam menghasilkan tulisan ilmiah yang berbobot.

Akhirnya, kita harus kembali membudayakan menulis. Dengan menulis itulah bangsa kita akan meninggalkan catatan sejarah. Tulisan akan menjadi jejak sejarah yang akan dibaca oleh anak cucu kita di masa depan. Budaya bicara, tidak akan meninggalkan jejak sejarah. Budaya bicara memang menghasilkan uang tetapi tidak akan menghasilkan catatan sejarah maupun ilmu pengetahuan.

Pada era milenal ini, kita harus mengkampanyekan budaya menulis. Pilihan menulis itu sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. Setiap orang bebas menulis sesuai dengan alur pikirannya. Tentu menulis untuk membangun peradaban bangsa Indonesia. Menulis untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, agama, dan lain-lain.

Salam Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun