Sedangkan Agus Harimurti termasuk calon yang paling muda dan fresh. Agus diuntungkan dengan nama besar ayahya Susilo Bambang Yudhoyono. Agus memang belum pernah sama sekali memiliki pengalaman dalam bidang politik. Partai pendukung harus lebih kerja keras untuk mengenalkan Agus pada masyarakat. Nama besar Yudhoyono nampaknya belum akan mampu mengangkat citra Agus Harimurti secara signifikan. Agus Harimurti nampaknya diajukan oleh Trah Yudhoyono bukan untuk memenangkan perebutan DKI 1. Yudhoyono hanya ingin mengenalkan Agus pada masyrakat, bukan tidak mungkin incaran utama adalah kursi RI 1 pada pemilu 2019 mendatang.
Seluruh warga Jakarta, tentu saja berharap proses pemilihan nanti berlangsung damai. Ketiga calon tersebut menggunakan kampanye dengan cara-cara yang damai. Proses pemiliu yang luber jurdil menjadi prasyarat terciptanya kedaulatan bangsa Indonesia. Masyarakat harus cerdas dan kritis ketika ada isu-isu sara yang muncul pada saat prose kampanye berlangsung. Akhirnya, siapa yang berhak memimpin Jakarta kelak sepenuhnya di serahkan pada warga Jakarta. Demokrasi Jakarta adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun.
Pokoknya jangan ada yang golput yahhh….!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H