Saat ini, dengan kondisi negara yang sedang tidak stabil, memiliki hunian yang nyaman merupakan salah satu keinginan banyak orang. Bukan hanya dari kalangan berada saja, tapi juga kalangan bawah yang untuk punya rumah saja sulit.
Padahal, salah satu kebutuhan setelah pangan dan sandang adalah papan. Tanpa rumah, kita akan kesulitan untuk bertahan hidup di kerasnya kota besar Indonesia.
Mungkin, untuk orang yang berada, memiliki rumah yang sederhana dengan luas tanah hanya 40 meter persegi bukanlah sesuatu yang sulit. Bahkan, banyak orang-orang berduit, rumahnya ada dimana-mana tanpa dia menghuninya.
Berbanding terbalik dengan orang kampung yang berusaha sekeras tenaga untuk hanya sekedar bertahan hidup. Mereka hanya bisa mengontrak rumah ukuran kecil dengan sewa yang tidak bisa dibilang murah untuk mereka. Atau, ada juga yang terpaksa membawa "rumahnya" berkeliling sembari dia mencari plastik atau botol bekas yang berserakan di pinggir jalan.
Miris memang, pemandangan yang sangat njomplang, pemandangan yang tidak seimbang.
Ya, memang begitulah kehidupan, rezeki itu sudah ada yang mengatur. Sekuat apapun kita berusaha, sudah ada takaran rezekinya sendiri. Banyak petani, pemulung, atau penyapu jalan yang bekerja lebih keras tetapi hasilnya tetap segitu-segitu saja.
Ada juga yang bekerja biasa, tapi rezekinya mengalir dengan derasnya.
Ya, kita tidak tahu apa-apa mengenai rahasia rezeki ini. Kita hanya bisa berusaha untuk memerolehnya, setelah itu tinggal kita serahkan kepada yang Kuasa.
Teringat ada sebuah istilah, namanya istidraj, sebuah kata yang kalau diresapi artinya bisa bikin merinding seluruh badan kita. Istidraj merupakan sebuah kata yang memiliki arti yang dalam. Dan, perlu diketahui bahwa semoga kita terhindar dari perbuatan istidraj ini.
Lalu, apa sebenarnya istidraj ini? Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan pada orang yang jauh dari-Nya. Padahal, nikmat kesenangan yang diberikan itu sesungguhnya adalah azab baginya jika dia tidak bertobat dan malah semakin menjauh dari Allah.
Contohnya adalah ketika ada orang yang sama ibadahnya tidak rajin, banyak melakukan maksiat, beribadah tapi tidak ikhlas, tapi rezekinya mengalir terus bagai Sungai Bengawan Solo. Bisa jadi, ini bisa jadi lho ya, bisa jadi ini orang tersebut sedang terkena istidraj.
Semoga kita semua dijauhkan dari hal yang demikian.
Teringat juga dari sebuah kajian yang membicarakan masalah kerja keras kita.
Ada orang yang kerja sangat keras tapi hasilnya segitu-segitu saja, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, tapi ada pula yang sebaliknya. Kita perlu khawatir dengan hal ini juga.
Misalkan, ada orang yang dia bekerja dengan pekerjaan yang seharusnya dia bisa digaji 10 juta, dia hanya mendapat 3 juta. Tapi, ada juga orang yang kualitas kerjanya hanya 3 juta, tapi digaji 10 juta.
Orang yang bekerja 10 juta dan digaji 3 juta itu sedang menabung kebaikannya untuk dunia dan akhiratnya. Bisa jadi 7 juta kerja kerasnya akan dibayar dengan kesehatan misalnya, atau kemudahan dia melakukan kebaikan, bisa juga akan dibalas besok di akherat.
Sedangkan orang yang kerja 3 juta tapi digaji 10 juta, pastilah hal sebaliknya untuk dia.
Mungkin ini bisa menjadi motivasi untuk kita, agar bisa terus bekerja dan jangan menyerah.
Teringat lagi sebuah perkataan dari seseorang yang paling mulia yang pernah ada di dunia. Dikatakannya bahwa ada dosa yang tidak bisa dihapus dengan segala ibadah kita kecuali dengan bekerja keras mencari nafkah untuk penghidupan.
Nah, makin nonjok lagi tuh kata-katanya, bahkan dengan bekerja keras pun, kita bisa menghapus dosa yang tidak bisa dihapus dengan amal ibadah kita.
Ini tulisan bukan untuk siapa-siapa, hanya mengingatkan pribadi saya sendiri untuk terus bekerja dan jangan menyerah. Karena, dengan terus bekerja kita itu ada, dengan bekerja, ada secercah pengampunan atas dosa-dosa kita.
Dan tentunya, semoga kelak kita mendapat rumah di surga sana. Rumah idaman yang temboknya bukan terbuat dari batu bata, pintunya dari kayu jati, atau atapnya menggunakan rangka atap baja ringan. Tetapi rumah yang dibangun dari emas dan permata, rumah yang memancarkan cahaya. Semua bisa kita dapat hanya dengan mengharap ridho-Nya.
Terimakasih, mohon maaf jika ada salah-salah kata, mohon diingatkan juga jika ternyata ada yang tidak sependapat dengan saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI