"Beberapa waktu yang lalu saya  bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Pak Sofyan Djalil dan dengan perantraaan beliau saya  dipertemukan dengan Pak Welly dari PT GGF, inilah yang kemudian menjadi cikal bakal kerjasama ini" ungkap Tgk Sarkawi.
Lebih lanjut Sarkawi menyatakan bahwa daerahnya memilki potensi luar biasa untuk pengembangan hortikultura, termasuk komoditi hortikultura yang meiliki prospek ekspn dengor seperti pisang cavendish ini. Itulah sebabnya, pihaknya kemudian berupaya maksimal agar program pengembangan komoditi pisang cavendish ini dialokasikan di kabupaten Bener Meriah. Selain melakukan komunikasi aktif dengan pihak PT GGF dan Kemnterian Koordiantor Perekonomian, bupati yang sering tampil bersarung ini juga menjalin koordiansi Kanwil Ditjen Imigrasi Banda Aceh yang kemudian ikut mendukung peluncuran program ini.
Untuk pelaksanaan program secara teknis, Sarkawi juga langsung memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ir. Abadi segera menyusun perencanaan matang agar penanaman pisang Cavendish berorentasi ekspor bisa berjalan di Bener Meriah, termasuk menyiapkan lahan dan calon petaninya.
Dalam kesempatan itu, Sarkawi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PT GGF yang telah berkenan menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten Bener Meriah
"PT GGF adalah pengusaha merah putih, karena masuk membawa misi tanpa mengambil tanah rakyat, tetapi memberi peluang kepada rakyat.untuk ikut menikmati hasil kerjasama ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, ini luar biasa, tidak seperti investor yang mengklaim lahan untuk mendukung investasinya, pola seperti inilah yang sangat kita harapkan karena melibatkan langsung petani-petani kita" lanjut Sarkawi
Sarkawi juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menginventarisir lahan penanaman pisang cavendish ini seluas 300 hektar, dan bisa saja bertambah menjadi 500 hektar mengingat potensi lahan masih tersedia.
Sasar Pasar Ekspor Timur Tengah
Mengenai pemasaran hasil pisang cavendis, Bupati menyatakan tidak perlu khawatir, karena pihak PT GGP yang akan menampung hasilnya nanti untuk diekspor ke luar negeri, termasuk ke negara timur tengah
"Ke depan pisang yang dikonsumsi di Tanah Suci bukan lagi pisang dari Lampung, tetapi pisang Cavendish dari Gayo, kalau selama ini mereka sudah mengenal kopi Gayo, Insya Allah nanti merka juga akan bisa menikmati pisang yang kita tanam hari ini di Bener Meriah" ungkap Sarkawi optimis.
Sementara itu, Direktur PT Great Giant Food (GGF), Drh Welly Soegiono menyampaikan bahwa buah lokal Indonesia memiliki prospek ekspor yang sangat baik, karena memang meiliki kualitas dan sepesifikasi baik