Kepada Reje/Kepala Kampung Kute Lintang, Adnan yang juga hadir dalam acara penen bawang merah itu, Rahmandi juga berpesan agar ada anggaran dana desa yang bisa dialokasikan untuk pemberdayaan petani melalui budidaya bawang merah ini.
"Bantuan pemerintah melalui Dinas Pertanian sangat terbatas, alangkah baiknya jika para kepala kampung juga ikut berpartisipasi dengan mengalokasikan sebagian anggaran dana desa untuk kegiatan pemberdayaan petani, terutama untuk pengembangan komoditi bawang merah ini, karena wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan komoditi ini" lanjutnya.
Meski panen yang dilakukannya belum selesai, Basir sudah bisa memprediksi, bawang merah hasil panennya kali ini bisa mencapai lebih 8 ton. Dengan harga 20 ribu rupiah per kilogramnya, Basir bisa meraup penghasilan kotor tidak kurang dari 160 juta rupiah. Dia jadi optimis akan bisa mengembalikan modal yang diberikan oleh sang Kepala Dinas, bahkan dia juga sudah bisa membayangkan keuntungan bersih yang nantinya akan dia terima.
"Alhamdulillah, meski ini pertama kali saya mencoba bertanam bawang merah, tapi berkat bimbingan dari bu Masna, akhirnya panen kali ini bisa berhasil, padahal awalnya saya sudah hampir putus asa, karena cuaca saat itu sangat tidak mendukung" ungkap Basir berbinar.
Tak lupa dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pak Rahmandi yang berkenan merogoh koceknya untuk memodali usahanya ini.
"Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pak Kadis Rahmandi yang telah memberikan kepercayaan berupa modal usaha kepada saya, ini akan memacu samangat saya untuk terus membudidayakan bawang merah pada musim berikutnya, saya juga bersyukur, untuk penanaman berikutnya saya tidak perlu beli benih lagi karena sebagian hasil panen ini akan saya jadikan benih" lanjutnya.
"Dari sisi ilmu pertanian, kondisi agroklimat di wilayah ini sangat sesuai untu syarat tumbunh bawang merah, itulah sebabnya saya tidak pernah berhenti memberi motivasi kepada petani untuk mencoba komoditi ini di lahan mereka" ungkap Masna" Di wilayah Pegasing ini ada sekitar 900 hektar lahan sawah, dana lebih dari setengahnya bisa dijadikan lahan pertanaman bawang merah pada saat musim bera, kalau ini bisa berlanjut, saya yakin, wilayah ini bisa menjadi salah satu sentra produksi bawang merah" sambungnya.
Masna juga sangat mengapresiasi spontanitas Kepala Dinas Pertanian yang langsung merespon keinginan petani binaannya ini, dan yang membuat dia bangga sebagai seorang penyuluh, adalah semangat dan kegigihan petani binaannya ini dalam mengembangkan usaha tani yang baru pertama kali dicobanya ini.
"Terima kasih pak Rahmandi, kami sangat bersyukur meiliki pimpinan yang sangat responsif seperti bapak, terima kasih juga kepada petani binaan saya, Basir, saya sangat salut pada kegigihannya" pungkasnya.