Kegigihannya yang tidak mengenal putus asa inilah yang kemudian melahirkan karya 'unik' berupa sebuah buku teka teki silang, sekilas buku ini sama dengan buku TTS lainnya, tapi begitu dibuka, isi dan materinya ternyata sangat khas dan spesifik, karena materi teka teki silang ini berisi tentang pemahaman akan bahasa, adat dan budaya Gayo, ini yang membuat karyanya ini terlihat berbeda.
Meski harus merogoh kocek pribadinya, namun karena keinginannya yang begitu kuat untuk memberikan andil terhadap pelestarian budaya gayo yang selama ini menjadi keprihatinannya, dia bertekad merealisasikan idenya itu secepatnya. Menurut pengakuannya semalam ketika bertemu dengan penulis, hari ini dia mulai mencetak buku TTSnya itu. Untuk edisi perdana yang berisi 21 teka teki silang ini, akan dicetak sekitar seribu eksemplar dan setiap eksemplarnya dia 'banderol' seharga Rp 10.000,- cukup murah untuk sebuah kreasi 'hebat' seperti ini.
Dibantu oleh teman sekaligus 'abang'nya, Edi Wahyuni, seorang penyuluh pertanian di daerah ini, dalam tahap awal ini dia akan mengedarkan sendiri buku TTS nya ini.
Menurut rencana, dia juga akan mendistribusikan buku ciptaannya ini ke sekolah-sekolah, tentunya dengan izin dari kepala sekolah yang  bersangkutan. Berikutnya baru dia berencana untuk menitipkan buku TTS ini ke toko buku, kios-kios maupun kafe-kafe yang ada di seputaran kota Takengon. Dia juga berencana untuk menerbitkan edisi-edisi berikutnya setiap sebulan atau dua bulan sekali.
Bagi pembaca yang berminat untuk memperoleh buku TTS bahasa gayo ini, sudah bisa memesan langsung kepada Kamaruddin atau melalui Edi Wahyuni. Dengan membeli buku TTS ini, berarti kita sudah memberikan apresaiasi atas karya 'luar biasa'yang ditunjukkan oleh seorang petani yang begitu peduli terhadap pelestarian adat dan budaya Gayo.Â
Mengisi TTS bahasa Gayo ini sebagai pengisi waktu senggang, juga akan 'memperkaya' pengetahuan tentang adat istiadat dan budaya Gayo serta ikut berpartisipasi melestarikannya. Jadi jangan ngaku cinta Gayo, kalo belum memiliki buku ini, karena setiap Urang Gayo pasti punya keinginan agar adat dan budaya daerahnya tetap lestari..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H