Meski pengakuan formal bagi Datu Beru sampai saat ini belum diberikan oleh pemerintah, namun secara factual sejatinya Datu Beru inilah pahlawan emansipasi pertama di negeri ini. Tidak berlebihanrasanya jika menyebuat beliau sebagai Kartini Sejati dari Gayo. Pernyataan proklamator kita. Bung Karno yang pernah mengatakan Jas Merah (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah), mungkin bisa menjadi “cambuk” bagi generasi Gayo untuk terus meneluuluri sejarah pahlawan kebanggan kita ini. Mengingat referensi di dalam negeri tentang sosok perempuan tangguh ini sangat minim, perpustakaan Universitas Leiden, di negeri kincir angin, mungkin bisa jadi awal penelusuran untuk membuka tabir sejarah ini, karena konon di perpustakaan universitas tertua di negeri Belanda ini banyak tersimpan catatan sejarah Aceh, dan tidak mustahil catatan sejarah tentang Datu Beru juga tersimpan disana. Untuk memulainya tentu perlu sinergi dan kepedulian semua pihak, karena kalau tidak segera dilakukan, bukan mustahin generasi mendatang hanya menganggap Datu Beru sebagai sebuah legenda.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H